Film yang pernah menjadi box office di negeri asalnya pada tahun 2011 itu rencananya diadaptasi dengan judul "Bebas".
"Kami melalui proses sangat panjang. Kami ngobrol dengan CJ Entertainment 2 tahun lalu karena kami tertarik dengan film Sunny. Kami sudah lakukan persiapan sangat panjang dan intens," ujar Mira Lesmana dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
"Saya ingin mengadaptasi karena saya suka film Korea 'Sunny', ketika saya lihat kalau dibuat versi Indonesia adalah kami," sambung dia.
Dalam kesempatan itu Co-Producer CJ Entertainment, Yeonu Choi mengaku antusias pada film "Bebas", terlebih karena ini merupakan film baru dengan sutradara dan para pemain yang berbeda dari sebelumnya.
Film "Bebas" bercerita tentang lima perempuan dan seorang laki-laki yang menjadi teman baik selama SMA. Namun sebuah peristiwa membuat mereka terpaksa berpisah.
23 tahun kemudian, salah satu dari mereka sakit keras dan tidak memiliki waktu lama untuk hidup. Dia berharap bisa bertemu lagi dengan kelima sahabat lamanya untuk kali terakhir.
Film ini nantinya bergantian memperlihatkan dua timeline berbeda, masa sekarang saat para tokoh sudah dewasa dan masa remaja mereka di tahun 1996.
"Film ini tentang nostalgia. 'Bebas' menandai era tahun 90-an. 'Bebas' sebuah filosofi bagaimana merasa merdeka, kreatif, optimisme pada masa depan," kata sutradara Riri Riza.
Masa tahun 90-an dalam film akan ditampilkan lengkap dengan tren fesyen dan dinamika kehidupan remaja pada era itu.
"Saya rasa film ini akan mendapat tempat spesial di Indonesia. Pertama kali melihat Sunny saya bisa membayangkan muatan lokal yang bisa diberikan pada penonton. Ada makna soal cinta, pertemanan," tutur Mira.
"Bebas" rencananya memulai proses produksi pada minggu ketiga Maret 2019.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019