"Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah menetapkan status darurat bencana terkait terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor yang telah merengut delapan korban jiwa di daerah itu. Status darurat bencana akan berlangsung selama 14 hari mulai 8 hingga 21 Maret 2019," kata Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur Thomas Bangke ketika dihubungi Antara di Kupang, Selasa.
Thomas mengatakan hal itu terkait upaya penangulangan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Manggarai Barat yang mengakibatkan delapan orang meninggal serta lumpuhnya akses transportasi trans-Flores bagian barat akibat terjadinya longsoran sepanjang jalan nasional Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, menuju Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Dia mengatakan status darurat bencana sudah diberlakukan sejak 8 Maret dan akan berakhir pada 21 Maret 2019 berdasarkan Keputusan Bupati Manggarai Barat Nomor 61/kep/HK/ 2019 tentang penetapan status keadaan darurat bencana banjir, longsor dan naiknya permukaan air laut di Kabupaten Manggarai Barat.
Menurut dia, bencana alam di kabupaten ujung barat pulau Flores ini mengakibatkan 12 kecamatan terdampak bencana dan dua kecamatan yang sangat parah tertimpa bencana alam banjir dan tanah longsor, yaitu Kecamatan Mbelling dan Kecamatan Komodo.
Bencana alam yang melanda Kecamatan Mbeling menimpa dua desa, yaitu Desa Tondo Belang dan Desa Liang Dara, berupa bencana alam tanah longsor.
Sementara bencana alam di Kecamatan Komodo berupa banjir menimpa tujuh desa, yaitu Desa Macang Tanggar, Desa Nggorang, Desa Watu Ngelek, Desa Gorontalo, Desa Pantar, Desa Golo Bilas dan Desa Compang Lonngo.
"Tim gabungan penangulangan bencana Labuan Bajo masih terus bekerja di lapangan untuk membantu para korban bencana maupun membersihkan material longsoran pada ruas jalan trans-Flores sehingga akses transportasi menjadi normal kembali," kata Thomas.
Menurut dia, proses pembersihan material longsoran jalan trans-Flores membutuhan kehati-hatian karena banyak lokasi longsor yang sangat berbahaya untuk dilintasi alat berat karena rawan longsor susulan sehingga proses pembersihan longsoran dilakukan dari dua arah, yaitu dari wilayah Manggarai Barat dan Manggarai.
"Pemerintah Kabupaten Manggarai ikut mengerahkan alat berat untuk membantu membersihkan material longsoran dibeberapa lokasi longsor di ruas jalan Labuan Bajo-Ruteng sehingga dengan banyak pihak yang ikut membantu penangulangan bencana di Labuan Bajo maka ruas jalan nasional ini bisa segera dilintasi kendaraan," kata Thomas. (*)
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019