Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Momon Rusmono, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa, mengatakan, kini pembangunan SDM menjadi perhatian serius. Sebab ke depan tidak bisa terus mengandalkan sumber daya alam yang melimpah, tanpa mampu memelihara dan mengelolanya dengan baik.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Indonesia Joko Widodo kalau pada tahun ini merupakan tahun pembangunan sumber daya manusia, terlebih di era revolusi industri 4.0 saat ini.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam gerakan menumbuhkembangkan petani milenial, termasuk di dalamnya petani dan santri tani milenial untuk ikut menyukseskan Program Pembangunan Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Kegiatan ini tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian.
Menurut dia, beberapa program peningkatan minat dan kualitas SDM bidang pertanian yang dilaksanakan Kementan ialah Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian, Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera, Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani, Optimalisasi Mesin Pertanian, Sapi Wajib Bunting (Siwab) dan lain-lain.
Momon menjelaskan, dari target yang diberikan oleh Presiden terhadap produksi pertanian periode tahun 2014-2019, capaian kinerja pada komoditas strategis pertanian telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.
"Nilai ekspor pertanian naik pada 2018 sebesar 29,7 persen dibandingkan tahun 2016," kata dia.
Selain itu, nilai investasi pertanian pada 2018 meningkat sebesar 110,2 persen dibandingkan tahun 2013. Kemudian nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) tahun 2018 meningkat sebesar 5,39 persen jika dibandingkan tahun 2014 dan peningkatan sebesar 0,22 persen untuk Nilai Tukar Petani (NTP), serta berkurangnya penduduk miskin sebesar 10,87 persen sebagai andil dari sektor pertanian dalam menekan kemiskinan di pedesaan.
Dikatakan, keberhasilan membangun sektor pangan ini tidak hanya tergantung pada pemerintah, tapi perlu kolaborasi bersama antara seluruh pelaku yaitu petani, penyuluh, swasta, praktisi, akademisi, pemerintah dan masyarakat tani lainnya.
"Kita harus optimistis, dengan upaya dan strategi yang selama ini dilakukan Kementerian Pertanian bersama dengan semua unsur pelaku pembangunan pertanian tersebut, Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045 bukan hanya sebagai cita-cita semata, tetapi bisa kita wujudkan," kata dia.
Sementara itu, kunjungan Momon ke Bekasi ialah untuk menghadiri kegiatan temu teknis yang dihadiri oleh seribu orang dari kalangan penyuluh, petani dan santri tani milenial.
Kegiatan itu digelar di lapangan Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, dengan tema "Sinergitas Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Milenial Menuju Sumber Daya Manusia Pertanian yang Adaptif dan Informatif".
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah/M.Ali Khumaini
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019