"Salah satunya adalah industri kreatif berbasis budaya 'branding' Bali yang menurut saya betul-betul menjadi kekuatan Bali, ini adalah ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Koster saat menerima audiensi pengurus Kadin Bali di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, orang-orang Bali punya potensi yang inovatif dan kreatif sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang bernilai tinggi. Oleh karena itu, harus disambungkan dengan ekonomi yang berkaitan dengan industri budaya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Koster juga mengajak Kadin Bali untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali khususnya di bidang ekonomi.
"Saya mengajak semua elemen di Bali, khususnya swasta agar bisa membangun sinergi bergotong royong membangun suatu kekuatan ekonomi untuk menuju Bali era baru dalam bidang ekonomi," ujar Gubernur asal Buleleng ini.
Menurut Koster, Kadin memiliki peran untuk mewujudkan Bali berdikari secara ekonomi dengan tetap menjadi bagian dari NKRI dan ekonomi global.
"Untuk itu, perekonomian di Bali harus sesuai dengan potensi yang ada di Bali untuk kemudian disinergikan dengan sektor-sektor lain," ujarnya.
Masyarakat Bali, lanjut dia, harus menjadi subjek pelaku ekonomi di Bali tanpa menutup diri dari dunia luar. "Kita harus memikirkan bagaimana model ekonomi yang memfasilitasi masyarakat Bali," ucapnya.
Pada kesempatan itu, jajaran Kadin Bali mengundang Gubernur Koster untuk membuka dan menjadi pembicara utama pada acara Rapat Pimpinan Provinsi Kadin Bali yang akan diselenggarakan pada 28 Maret 2019.
Pertemuan tersebut dinilai menjadi sangat penting untuk para pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin Bali karena dapat memahami visi Gubernur Bali Wayan Koster sehingga bisa terlibat dalam pembangunan Provinsi Bali.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019