Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) untuk sementara menangguhkan semua penerbangan Boeing 737 MAX di wilayah udaranya pada Selasa, beberapa hari setelah kecelakaan pesawat sejenis di Ethiopia.Penangguhan akan ditinjau ketika 'informasi keselamatan yang relevan tersedia'
Regulator penerbangan menjelaskan bahwa keputusan itu dibuat "mengingat dua kecelakaan fatal yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX dalam waktu kurang dari lima bulan."
Menurut CAAS, dikutip dari Xinhua, SilkAir, yang mengoperasikan enam pesawat Boeing 737 MAX, akan terpengaruh oleh penangguhan sementara.
Maskapai lain yang saat ini mengoperasikan pesawat Boeing 737 MAX ke Singapura adalah China Southern Airlines, Garuda Indonesia, Shandong Airlines, dan Thai Lion Air.
CAAS mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Changi Airport Group dan maskapai yang terkena dampak untuk meminimalkan dampak terhadap penumpang yang bepergian.
Selama penangguhan sementara, CAAS akan mengumpulkan lebih banyak informasi dan meninjau risiko keselamatan terkait dengan kelanjutan pengoperasian pesawat Boeing 737 MAX ke dan keluar dari Singapura.
CAAS sedang memantau situasi dengan cermat dan berkomunikasi dengan otoritas penerbangan sipil pemerintah AS, Federal Aviation Administration dan regulator penerbangan lainnya, serta Boeing, katanya dalam sebuah pernyataan.
Penangguhan akan ditinjau ketika "informasi keselamatan yang relevan tersedia," tambah CAAS.
Sebuah penerbangan Ethiopian Airlines jatuh pada Minggu (10/3/2019) pagi setelah lepas landas, menewaskan semua 157 orang di dalamnya dan menjadi kecelakaan udara kedua yang melibatkan Boeing 737 MAX 8 dalam waktu kurang dari lima bulan.
Ethiopian Airlines pada Senin (11/3/2019) mengumumkan penangguhan operasi komersial semua pesawat Boeing 737 MAX.
Sebelumnya, sebuah penerbangan Boeing 737 MAX jatuh ke laut, menewaskan 189 awak dan penumpang di pesawat Lion Air Indonesia pada Oktober tahun lalu.
Baca juga: Kemenhub larang sementara pengoperasian Boeing 737 Max 8
Baca juga: Pesawat Ethiopian Airlines menuju Nairobi jatuh, 157 orang tewas
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019