Arsip berkontribusi dalam kemajuan perusahaan

13 Maret 2019 17:22 WIB
Arsip berkontribusi dalam kemajuan perusahaan
Deputy Editor Diogen Pro Culture Magazine Nia S. Amira ketika memaparkan dalam sarasehan bertajuk 'Peran Strategis Profesional Informasi di Era Digital' di Aula Terapung Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) Depok. (ANTARA/Feru Lantara)

Arsip sebagai informasi harus dipelajari terlebih dahulu pada perusahaan sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat untuk memajukan perusahaan ke depannya.

Pendiri dan Managing Director Tata Bisnis Solusi, Susanto Trisno mengatakan arsip sebagai informasi berperan besar dalam mengembangkan kemajuan suatu perusahaan.

"Arsip sebagai informasi harus dipelajari terlebih dahulu pada perusahaan sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat untuk memajukan perusahaan kedepannya," kata Susanto pada paparannya pada sarasehan bertajuk 'Peran Strategis Profesional Informasi di Era Digital' di Aula Terapung Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) Depok Jawa Barat, Rabu.

Untuk itu, kata dia, perlu dukungan pimpinan dalam pengelolaan arsip tersebut, karena jika pimpinan tidak mendukung maka akan sulit menjalankannya.

"Yang menjadi masalah adalah kadang komunikasi dengan pimpinan kurang efektif untuk menjelaskan arti penting arsip tersebut," katanya. Sehingga data dan informasi tidak dapat dikelola dengan baik, padahal sangat penting untuk kemajuan perusahaan.

Susanto mengakui tenaga lapangan dalam mengelola arsip sangat terbatas dan sebagian besar dilakukan oleh lulusan SMK, sementara untuk menjadi ahli dalam mengelola arsip perlu mengetahui kondisi lapangan.

"Di lapangan ini merupakan sumber informasi luar biasa yang tak didapatkan di bangku kuliah," jelasnya.

Dikatakannya, informasi penting dalam perjalanan perusahaan sebelumnya sangat berguna untuk mengambil langkah-langkah penting memajukan perusahaan.

Menurut dia, arsip merupakan sumber informasi untuk meningkatkan daya saing persahaan bahkan bagi negara, maka arsip perlu dikelola dengan baik memasuki era digitalisasi tersebut.

Sementara itu Deputy Editor Diogen Pro Culture Magazine Nia S. Amira dalam paparannya pada sarasehan tersebut mengatakan informasi penting perlu dikelola dengan baik. Untuk itu perlu edukasi dan filter bagi masyarakat untuk mengelola informasi tersebut.

"Berita-berita palsu harus dilawan dan literasi media digital saat ini perlu dipahami oleh masyarakat. Jangan samapi kita mudah terprovokasi," katanya.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Ikatan Pustakawan Indonesia Zulfikar Zen mengatakan maraknya berita-berita bohong saat ini maka perlu mendidik anak bangsa untuk cerdas untuk memilih dan memiliki pengetahuan.

"Untuk menyelamatkan mereka maka perlu pendidikan yang berkualitas. yang diserang dari berita palsu adalah psikologisnya maka perlu berfikir kritis," katanya.

Menurut Kepala Perpustakaan UI Fuad Gani, pemahaman terhadap informasi yang diterima masyarakat adalah latar belakang kehidupannya. "Jadi pemahamannya beragam," katanya.

Di Amerika Serikat, kata dia, walaupun tingkat pendidikan masyarakat tinggi namun masih banyak juga berita-berita bohong. Jadi berita-berita bohong sulit untuk dihilangkan namun bisa dikurangi.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019