• Beranda
  • Berita
  • Panitia Piala Dunia 2022 Qatar bahas rencana penambahan jumlah peserta

Panitia Piala Dunia 2022 Qatar bahas rencana penambahan jumlah peserta

14 Maret 2019 08:37 WIB
Panitia Piala Dunia 2022 Qatar bahas rencana penambahan jumlah peserta
Pembangunan Stadion Lusail berkapasitas 80,000 tempat duduk yang akan menjadi pembukaan dan penutupan Piala Dunia 2022. (foto: Qatar SC) (Qatar SC)
Panitia Piala Dunia 2022 Qatar akan bertemu para petinggi FIFA di Miami, AS, Jumat untuk membicarakan rencana penambahan jumlah peserta sekaligus menambah negara tuan rumah diluar Qatar.

Seperti dikutip dari bbc.com, Kamis, organisasi sepak bola tertinggi di dunia tersebut akan membahas kajian untuk menambahkan jumlah peserta menjadi 48 negara dari sebelumnya 32 negara di Piala Dunia 2022 Qatar.

Menurut laporan media yang beredar, Oman dan Kuwait adalah negara yang kemungkinan dipertimbangkan menjadi tuan rumah bersama Qatar.

Seorang juru bicara Panitia Piala Dunia 2022 Qatar menolak untuk berkomentar ketika ditanya soal kemungkinan tersebut dan hanya mengatakan bahwa Qatar akan hadir pada pertemuan di Miami, Jumat.

Berbicara kepada stasiun televisi olahraga BeInSport pada Sabtu lalu, Nasser Al-Khater, Ketua Piala Dunia 2022 Qatar mengatakan keputusan mengenai adanya perubahan tersebut harus dibahas secara bersama antara FIFA dan panitia lokal.

“Kami menegaskan kembali pernyataan kami bahwa Qatar sedang mempersiapkan untuk menjadi tuan rumah turnamen yang diikuti 32 tim dan belum mengambil keputusan untuk menambah jumlah tim yang berpartisipasi dalam turnamen menjadi 48 tim dan juga tidak ada keputusan tentang berpartisipasi negara lain," kata Al-Khater.

"Pembicaraan lebih lanjut akan dilakukan pada 14 dan 15 Maret di AS dan akan diputuskan berdasarkan hasil studi kelayakan yang dilakukan oleh Komite Tertinggi."

Masalah politik yang terjadi di Timur Tengah diperkirakan akan membuat penyelenggaraan dengan negara lain diluar Qatar sulit dilaksanakan.

Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain dan negara non-Teluk Mesir, memutus hubungan politik, perdagangan, dan transportasi dengan Qatar pada Juni 2017. Negara tersebut menuduh Qatar mendukung kegiatan terorisme. Qatar selalu membantah keras tuduhan tersebut.

Piala Dunia 2022 digelar pada waktu yang tidak lazim karena akan berlangsung pada saat Eropa berada dalam musim dingin, berbeda dengan kebiasaan pada Juni atau Juli seperti biasa, yaitu pada musim panas.

Pergeseran jadwal itu membuat kompetisi liga di Eropa dipaksa untuk mengatur ulang kompetisi mereka untuk istirahat selama berlangsungnya Piala Dunia 2022 Qatar pada 21 November-18 Desember. Jadwal tersebut kemungkinan bisa diperpanjang jika dicapai kesepakatan untuk menambah peserta Piala Dunia 2022 menjadi 48 negara.

Piala Dunia 2026 yang akan digelar secara bersama oleh AS, Kanada dan Meksiko sudah dijadwalkan menjadi turnamen yang diikuti 48 negara.

Pertemuan dewan juga akan membahas rencana Presiden FIFA Gianni Infantino untuk menggelar Liga Dunia yang merupakan perluasan dari Nation Leagues di Eropa dan Piala Dunia Antar-Klub.

Presiden Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Reinhard Grindel menyatakan dukungannya atas rencana Piala Dunia Antar-Klub yang diperluas, dengan mengatakan pembayaran dari liga tersebut akan menguntungkan liga dan tim yang lebih kecil.

Jika disetujui, Piala Dunia Antar-Klub akan diikuti 24 tim dan diadakan setiap empat tahun, yang merupakan versi global Nations League milik UEFA, dan mulai digelar pada 2021.

Namun, Asosiasi Pemain Profesional Dunia (FIFPro), Rabu tidak mendukung rencana tersebut karena penambahan jumlah peserta Piala Dunia menjadi 48 peserta serta rencana membentuk kompetisi yang baru, hanya akan membuat "kalender pertandingan semakin penuh sesak."
 

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019