• Beranda
  • Berita
  • Asosiasi pemain sepak bola internasional menentang rencana FIFA

Asosiasi pemain sepak bola internasional menentang rencana FIFA

14 Maret 2019 09:38 WIB
Asosiasi pemain sepak bola internasional menentang rencana FIFA
FIFPro  World XI of 2018 award) (ddn)
Para pemain sepak bola profesional internasional yang tergabung dalam FIFPro mengimbau FIFA agar membatalkan rencana membentuk kompetisi baru serta rencana menambahkan jumlah peserta Piala Dunia 2022 di Qatar karena hanya membuat kalender kompetisi internasional semakin penuh sesak.

Seperti dikutip dari bbc.com, Kamis, organisasi sepak bola tertinggi di dunia, FIFA, akan bersidang di Miami, AS, Jumat untuk membicarakan rencana presiden Gianni Infantino guna membentuk Piala Dunia Antar-Klub dan pengembangan Nation League versi Eropa menjadi Liga Antar Negara Dunia.

Agenda pembicaraan lain adalah kemungkinan menambah jumlah peserta Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi 48 dari sebelumnya 32 negara peserta.

Juga akan dibahas kemungkinan menambah jumlah negara tuan rumah Piala Dunia 2022 selain Qatar. Negara calon tuan rumah lain yang disebut-sebut adalah Oman dan Kuwait.

"Reformasi dalam kompetisi memang natural dan perlu sebagai bagian dari inovasi olahraga. Namun, beberapa perkembangan dalam beberapa tahun terakhir dengan membentuk berbagai kompetisi membuat kalender pertandingan menjadi penuh sesak."

"Menurut riset yang dilakukan oleh FIFPro, kondisi tersebut akan berdampak buruk terhadap kesehatan dan penampilan pemain," demikian pernyataan yang disampaikan FIFPro.

"Oleh karena itu, setiap perubahan yang terjadi di turnamen internasional harus diperkenalkan terlebih dulu setelah melalui kajian menyeluruh terkait kalender kompetisi agar pemain bisa istirahat dan melakukan pemulihan."

Pihak FIFPro menginginkan adanya jeda waktu istirahat pada tengah dan akhir musim kompetisi, serta membatasi jumlah pertandingan internasional di setiap musim kompetisi.

Menurut FIFPro, kompetisi internasional seperti Piala Dunia yang mengatur waktu istirahat minimal 72 jam antara satu pertandingan dengan pertandingan berikutnya, harus tetap dipertahankan, bukan malah dikurangi akibat ketatnya jadwal pertandingan.

 

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019