Sebanyak 18 desa di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Timur mendapatkan layanan air bersih dari sumur bor yang dibangun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Staf Ahli Menteri ESDM (SAM) Bidang Perencanaan Strategis Yudo Dwinanda Priaadi di Kabupaten Lamongan, Kamis, mengatakan bahwa lebih dari 38 ribu jiwa warga di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Tuban dapat merasakan manfaat langsung dari pembangunan yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.
"Tak dapat dipungkiri masih banyak daerah di Indonesia yang mengalami sulit air bersih. Dengan anggaran Rp6,8 miliar, sumur bor di tiga kabupaten tadi diharapkan berhasil mengatasi persoalan kebutuhan air sebagai kebutuhan pokok. Kami akan terus meningkatkan anggaran agar program penyediaan air bersih ini semakin merata di Indonesia," katanya saat meresmikan 18 sumur bor yang dipusatkan di Desa Sambopinggir, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan.
Yudo mengungkapkan bahwa sumur bor dengan kedalaman 100 - 126 meter dan debit air 0,5 - 2,7 liter/detik ini akan dinikmati warga di 8 (delapan) desa di Kabupaten Lamongan meliputi Desa Sambopinggir, Kec. Karangbinangun, Desa Dumpiagung, Desa Tlogoagung, Kecamatan Kembangtahu, Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Desa Sekaran, Kecamatan Sekaran, Desa Dalimangun, Kecamatan Sugio, Desa Gedangan, Desa Madulegi, Kec amatan Sukodadi, Desa Takeranklating, Kecamatan Tikung, dan Desa Balun, Kecamatan Turi.
Tidak hanya masyarakat Lamongan, 6 desa di Gresik juga merasakan manfaat serupa, antara lain Desa Sekarputih, Kecamatan Balong Panggang, Desa Sumut, Kecamatan Driyorejo, Desa Tumapel, Kecamatan Duduk Sampeyan, Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Desa Suci, Kec. Manyar dan Desa Sumurber, Kec. Panceng.
Selanjutnya, sumur bor di Kabupaten Tuban, yaitu Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Desa Tegal Agung, Kecamatan Semanding, Desa Pandan Wangi, dan Desa Wadung, Kecamatan Soko.
Tambahan 18 unit sumur bor air tanah melengkapi 322 unit yang dibangun Kementerian ESDM di Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2005 - 2018. Terhitung dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Pemerintah sudah membangun 164 unit. Rinciannya, 12 unit pada 2015, 22 unit (2016), 53 unit (2017) dan 77 unit (2018). "Pada 2019 ini, kami sudah memetakan untuk Jawa Timur sebanyak 98 unit," ungkap Yudo.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Desa Sambopinggir Ahmad Zainuri bersyukur atas bantuan sumur bor air tanah sedalam lebih dari 150 meter yang diberikan oleh Kementerian ESDM.
"Alhamdulillah dengan bantuan masyarakat ini Desa Sambopinggir sebanyak 2.500 jiwa dengan kurang lebih 800 kepala keluarga (KK) sangat berterima kasih. Kalau dilihat dari geografis, desa ini punya air melimpah kalau hujan, namun musim kemarau sangat kekurangan air. Semoga sumur bor bisa dimanfaatkan secara maksimal," kata Zainuri.
Hal senada disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Lamongan Munib Syarif. Menurutnya, kebutuhan air bersih di Kabupaten Lamongan sangat vital. Untuk itu, kehadiran sumur bor diharapkan mampu membawa manfaat bagi masyarakat Lamongan.
"Banyak bantuan yang diperoleh oleh Kabupaten Lamongan, termasuk sumur bor. Apalagi karakteristik Kab. Lamongan yang punya titik-titik cekungan air tanahnya kurang baik. Mudahan-mudahan kandungan air tanah yang jelek bisa berubah seiring bantuan 10 titik pada 2018," kata Munib.
Yudo berpesan agar masyarakat dapat bersama-sama menjaga fasilitas sumur bor ini, mengingat pembangunannya dibiayai oleh APBN dan agar manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat untuk jangka waktu yang lama.
"Mengingat sumur bor ini dibangun dengan anggaran yang cukup besar dan menggunakan APBN, kami harap agar sumur tersebut dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat," pungkas Yudo. ***1***
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019