• Beranda
  • Berita
  • Universitas Pancasila dorong mahasiswa dan dosen lakukan inovasi dalam penelitian

Universitas Pancasila dorong mahasiswa dan dosen lakukan inovasi dalam penelitian

14 Maret 2019 19:00 WIB
Universitas Pancasila dorong mahasiswa dan dosen lakukan inovasi dalam penelitian
Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Wahono Sumaryono (kanan) dan Pelaku dan Praktisi Inovasi Teknologi Latif Gau (kiri). (Megapolitan.antaranews.com/Foto: Humas UP)

Ini sesuai dengan visi UP yang ingin menjadi perguruan tinggi yang unggul ditingkat nasional pada 2024 dan pada 2029 tingkat internasional dengan berbasis kewirausahaan dan Iptek berdasarkan nilai luhur Pancasila sebagai moral etiknya,

Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Wahono Sumaryono mendorong mahasiswa dan dosen untuk melakukan inovasi dalam penelitiannya guna merespons kebutuhan pasar, baik itu produk maupun jasa.

"Ini sesuai dengan visi UP yang ingin menjadi perguruan tinggi yang unggul di tingkat nasional pada 2024 dan pada 2029 tingkat internasional dengan berbasis kewirausahaan dan Iptek berdasarkan nilai luhur Pancasila sebagai moral etiknya," kata Wahono di sela-sela acara Focus Group Discussion (FGD) Open Innovation 2019 di Aula Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jakarta, Kamis.

Sehingga, katanya,  nanti jika bisa menjadi pengusaha sukses maka akan tetap mempunyai kepedulian sosial untuk memberikan keseimbangan akses dan juga ada kepedulian sosialnya.

Tampil sebagai narasumber Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristekdikti yang juga Ketua Indonesia Open Innovation 2019 Kemal Prihatman. Selain itu juga ada Pelaku dan Praktisi Inovasi Teknologi Latif Gau serta Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila Budhi M. Suyitno.

Wahono mengatakan perguruan tinggi merupakan bagian dari komponen dari inovasi nasional yang didorong oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan pusat unggulan teknologi dan praktisi untuk mendorong dosen dan mahasiswa terbuka pikiran dalam rangka penelitian apakah sebagai tugas akhir atau juga hal-hal yang merespons kebutuhan pasar untuk mengembangkan produk barang dan jasa sesuai yang diminta pasar.

"Nanti ruang lingkupnya macama-macam apakah dalam produk energi kesehatan layanan jasa aspek hukum, psikologi," katanya.

Lebih lanjut Wahono mengatakan tantangan mahasiswa tentu saja mereka pada umumnya belum mampu memahami kebutuhan pasar atau market analisis. Maka kita berharap para dosen dan praktisi ahli memberikan arahan agar mengetahui yang dibutuhkan pasar, sehingga penelitiannya lebih terarah.

Wahono mengakui dana untuk penelitian masih kurang namun pihaknya berusaha untuk melakukan berbagai cara agar bisa medukung penuh penelitian mahasiswa dan dosennya.

"Dari Kemenristekdikti dapat bantuan dana sekitar Rp3 miliar pada tahun ini ditambah dari dari dalam UP sendiri dan juga dari mitra kerja," ujarnya.

 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019