Pelatih Rennes, Julien Stephan, mengaku intensitas dan kecepatan yang diperlihatkan Arsenal dalam laga kedua putaran 16 besar Liga Europa membuat timnya menderita dan kalah 0-3 di Emirates, Jumat pagi WIB.Kami memang tidak terbiasa menghadapi kualitas permainan sekelas itu
Akibat kekalahan tersebut, Rennes yang menang 3-1 di laga pertama pekan lalu harus rela tersingkir dari Liga Europa karena kekalahan agregat 3-4, sementara Arsenal melenggang ke perempat final.
"Kami dibuat menderita karena intensitas dan kecepatan permainan mereka," kata Stephan dalam komentar purnalaga yang dilansir laman resmi UEFA.
Menurut Stephan timnya tidak bisa mengekspresikan permainan terbaik mereka di Emirates di bawah tekanan Arsenal.
"Kami kurang bertenaga, kami memang tidak terbiasa menghadapi kualitas permainan sekelas itu," kata Stephan.
Secara keseluruhan, Stephan menilai timnya tampil sedikit lebih baik di babak kedua meski tengah tertinggal dua gol, namun sayangnya tak mampu mencetak gol yang dibutuhkan untuk mengubah keadaan.
"Kami terlalu lembek di babak pertama. Di babak kedua, kami mungkin sedikit lebih baik jika menekan mereka lebih banyak di area pertahanan," kata Stephan.
"Kami seharusnya bisa mencetak gol yang mungkin akan mengubah banyak hal," ujarnya menambahkan.
Setelah tertinggal 0-2 dari Arsenal akibat gol Pierre-Emerick Aubameyang dan Ainsley Maitland-Niles di babak pertama, Rennes memulai babak kedua dengan sedikit lebih baik, namun peluang pertama mereka lewat Ismaila Sarr berhasil ditepis Petr Cech untuk dibenturkan ke tiang gawang.
Semangat Rennes kian diredam oleh Arsenal ketika Aubameyang mencetak gol keduanya dan memastikan kemenangan 3-0 bagi tuan rumah.
Baca juga: Menang 3-0, Arsenal singkirkan Rennes
Baca juga: Balikkan keadaan lewat tambahan waktu, Benfica melaju lewati Dinamo
Baca juga: Gol cepat Jovic antar Frankfurt lewati Inter ke perempat final
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019