"Hal ini dilakukan sesuai dengan penetapan anggaran untuk embarkasi antara di Maluku yang ditentukan tahun 2020 yang dimulai dengan keberangkatan calhaj asal Maluku," ujarnya di Ambon, Jumat.
Apalagi daya tampung asrama haji embarkasi Maluku yang ada di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Dalam Ambon yang sudah siap menampung sebanyak 600 orang.
Feisal mengatakan, nanti setelah penambahan infrastruktur bangunan lima lantai yang direncanakan pelaksanaannya setelah pembebasan lahan maka tidak tertutup kemungkinan tiga provinsi yang ada di ujung timur Indonesia ini seperti Maluku Utara, Papua dan Papua Barat sudah bisa memanfaatkan embarkasi antara Maluku guna melakukan penerbangan ke Tanah Suci langsung dari Bandar Internasional Pattimura di Ambon.
"Yang jelas saya mau katakan bahwa pembangunan asrama haji Maluku yang sedang dikerjakan itu selesai tanggal 30 Maret 2019, dan siap menampung calon jamaah haji Maluku," katanya.
Hanya saja yang menjadi kendala saat ini, lanjutnya, rencana penambahan infrastruktur bangunan lima lantai sebagai pendukung embarkasi antara Maluku belum dapat dilaksanakan sekarang sebab terbentur dengan masalah lahan.
Menurutnya, sampai kini lahan untuk pembangunan infrastruktur itu belum dibebaskan Pemerintah Daerah, mudah-mudahan dengan terpilihnya Gubernur yang baru ini bisa membebaskan lahan tersebut.
Dia menjelaskan, semua rencana ini sudah sesuai dengan target Provinsi Maluku dijadikan embarkasi antara dan bisa saja melibatkan tiga provinsi di ujung timur ini bisa diintegrasikan ke Maluku.
Terkait kuota haji Provinsi Maluku hingga kini belum ada penambahan, masih tetap pada kuota yang ada yakni 1.090 orang untuk tahun haji 2019.
Faeisal mengatakan, belum ada penambahan kuota nasional, tetapi kalau misalnya saja ada penambahan kuota nasional tentu kita akan berjuang untuk menambah kuota haji Maluku.
"Jadi kita masih tetap 1.090 orang, dan bershukur sudah melebihi sembilan provinsi lain di Indonesia dengan adanya penambahan kuota di tahun 2016 lalu," ujarnya.
Karena itu, perlu disyukuri hal itu, sebab pada tahun 2016 Maluku mendapat penambahan kuota 100 persen, melebihi sembilan provinsi lain di antaranya Papua, Papua Barat, NTT, Sulut, Gorontalo.
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019