• Beranda
  • Berita
  • Sumatera Selatan lepas ekspor komoditas pertanian ke empat negara

Sumatera Selatan lepas ekspor komoditas pertanian ke empat negara

15 Maret 2019 12:29 WIB
Sumatera Selatan lepas ekspor komoditas pertanian ke empat negara
Pekerja melakukan proses pengasapan karet di pabrik pengolahan karet Kebun Glantangan milik PTPN XII, di Tempurejo, Jember, Jawa Timur, Minggu (3/3/2019). Ilustrasi - pengolahan karet ANTARA FOTO/Seno/ama.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru melepas ekspor komoditas pertanian yaitu karet, kelapa bulat, dan kopi  ke empat negara di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Jumat.

Komoditas itu terdiri atas karet 1.108 ton dengan nilai Rp21.687.149.260 yang dikirim ke Jepang dan Finlandia, kemudian buah kelapa bulat sebanyak 500 ton Rp1.330.000.000 ke China, dan kopi sebanyak 210 ton dengan nilai Rp4.224.780.000 ke Inggris, sehingga total nilai ekspor mencapai Rp21.687.149.260.

Herman Deru mengatakan pelepasan ekspor ini menjadi momentum bagi Sumatera Selatan untuk semakin menguatkan komitmen untuk menambah nilai tambah komoditas pertanian.

Pelepasan ekspor komoditas pertanian ini diharapkan menjadi titik tolak untuk senantiasa peduli pada peningkatan kesejahteraan petan, mengingat angka kemiskinan Sumsel masih dua digit yakni 12,80 persen (di atas rata-rata nasional).

"Hari ini menjadi peristiwa penting bagi Sumsel, bagaimana semua pihak harus berpikir menjadi sejahtera melalui komoditas," kata dia.

Pada kesempatan itu juga diserahkan sertifikat kesehatan tumbuhan kepada PT Suryo Indo Cocos, PT Hevea Muara Klingi dan PT Budi Wahana.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil mengatakan ekspor komoditas pertanian ini menjadi fokus pemerintah karena memberikan sumbangan yang besar terhadap devisa negara. Negara berkeinginan menekan defisit neraca perdagangan lantaran lebih banyak impor dibandingkan ekspor.

Ia mengatakan sebenarnya ekspor tiga produk pertanian ini sudah berjalan di Sumsel, hanya saja Presiden mengharapkan ekspor pertanian ini lebih digalakkan lagi. Hal ini terkait dengan cita-cita ingin menjadi lumbung pangan dunia 2020.

"Bagaimana kita bisa membidik dan memberikan makan negara lain jika tidak diekspor, jadi ekspor ini harus digalakkan," kata dia.

Sejauh ini, pemerintah telah meluncurkan program Ayo Galakkan Ekspor, Generasi Millenial Bangsa #agrogemilang2019 untuk memacu pertumbuhan ekspor di dalam negeri.

Terkait ini, Balai Karantina Pertanian memastikan komoditas ekspor ini memenuhi persyaratan di negara tujuan sehingga tidak mengalami penolakan.

Berdasarkan sistem aplikasi perkarantinaan 2018 tercatat ekspor Sumsel untuk karet sebanyak 249.000 ton dengan nilai Rp3,9 triliun, kelapa bulat sebanyak 129.001 ton dengan nilai Rp245.101.901.900, kopi sebanyak 2.195 ton dengan nilai Rp39.507.458.400.***1***

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019