Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta pengusaha tidak lagi mengekspor lada putih ke Vietnam, guna menjaga kualitas dan cita rasa komoditas unggulan daerah di pasar dunia.
"Ekspor lada putih ke Vietnam ini harus dicegah, karena jika dibiarkan maka cita rasa lada Bangka Belitung masuk ke negara penghasil lada terbesar dunia tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Juaidi di Pangkalpinang, Jumat.Ia mengatakan upaya penghentian ekspor lada ke Vietnam ini juga sebagai upaya pencegahan pengoplosan lada Bangka Belitung di negara tersebut.
"Selama ini lada Bangka Belitung dioplos, sehingga mempengaruhi cita rasa, kepedasan lada daerah ini," katanya.
Menurut dia indikasi pengoplosan lada Bangka Belitung dengan lada Vietnam sangat besar, mengingat ekspor lada daerah ini ke Vietnam yang cukup besar.
"Kami berharap eksportir tidak lagi mengekspor lada daerah ini ke Vietnam guna menjaga kekhasan aroma, cita rasa daerah ini di pasar dunia," katanya.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, Saifuddin Zuhri mengatakan ekspor lada putih pada 2018 di 15 negara tujuan sebanyak 2.600 ton dan Vietnam yang mendominasi ekspor komoditas khas daerah itu.
"Kami cukup heran, Vietnam merupakan negara penghasil lada putih dunia masih mendominasi ekspor lada putih Bangka Belitung," katanya.
Ia mengatakan total ekspor lada putih Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2018 sebanyak 2.600.942 kilogram dan dikirim ke 15 negara tujuan dengan rincian Singapura 278.504,85 kilogram, Vietnam 890.511 kilogram, Jerman 676.501 kilogram, Belanda 127.350 kilogram.
Selanjutnya ekspor lada putih ke Taiwan sebanyak 259.027 kilogram, Jepang 100.539 kilogram, Malaysia 90.500 kilogram, Prancis 75.000 kilogram, Algeria 1 kilogram, Amerika Serikat 0,25 kilogram, Saudi Arabia 1 kilogram, India 58.002 kilogram, Oman 2 kilogram, Korea Selatan 45.000 kilogram dan Pakistan 1,5 kilogram.
"Ekspor lada putih ke Vietnam cukup tinggi. Ini membuktikan kualitas dan cita rasa lada Bangka Belitung lebih baik dibandingkan daerah dan negara lainnya," ujarnya.
Baca juga: 15 ton lada asal Babel diekspor ke Prancis
Pewarta: Aprionis
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019