Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Ishomudin dinyatakan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemecah rekor pemilik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terbanyak se-Indonesia, yakni 100 HKI.Sukses itu bukan karena pinter saja, rutinitas yang baik juga menentukan. Tinggal mau menjalankan atau tidak.
Prof Ishomudin mencatatkan rekor bergengsi itu jauh melampaui perolehan MURI dengan kategori serupa yang hanya 35 HKI. "Buah pemikiran-pemikiran itu mesti disebarkan agar kebermanfaatannya meluas. Rekor ini saya persembahkan sepenuhnya untuk UMM," kata Ishomudin di Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Sebenarnya, pria yang pernah dinobatkan sebagai dosen berprestasi pada tahun 2017 ini memiliki 120 daftar HKI. Namun, ia memilih untuk membulatkannya menjadi 100 saat mendaftarkan perolehan HKI terbanyak di Tanah Air.
Buku dan jurnal, menurut Ishomudin, bukan satunya-satunya hal yang harus selalu dibanggakan. Seorang pendidik mesti lebih bisa berbuat dari yang biasa-biasa saja.
Saat ditanya terkait proses menghasilkan banyak HKI, Ishomuddin menceritakan kegiatan rutinnya. "Setelah selesai Shalat Ashar hingga pukul 00.00, saya di depan laptop sembari membaca dan mendalami berbagai hal," ucapnya.
Kesungguhan Ishomudin itu yang mengantarnya ke pintu kesuksesan. Bagi Ishomuddin, hal-hal yang ia lakukan adalah kebiasaan semata. Selain itu, sabar dalam berproses yang tidak singkat menjadi kunci. Baginya, pendidik bukan hanya mengajar, namun lebih dari itu.
"Membekali diri dengan membaca dan meneliti adalah keharusan bagi saya, supaya ketika menyampaikan ilmu itu benar-benar objektif,” tuturnya.
Menurut Ishomuddin, ketika memilih profesi di bidang pendidikan untuk digeluti harus dibarengi sikap serius dan fokus. Hal inilah yang akan membawa keberkahan karena menjalankan dengan ikhlas setiap tugas. Materi akan mengikuti di belakang kesungguhan.
"Sukses itu bukan karena pinter saja, rutinitas yang baik juga menentukan. Tinggal mau menjalankan atau tidak,” tuturnya.
Ishomuddin berprinsip bahwa rezeki dan ilmu adalah kesatuan yang begitu erat. Ilmu akan memuliakan siapapun yang mendapatkannya, yakni kemuliaan hidup, kemuliaan sosial dan kemuliaan dalam kebermanfaatan bagi sesama.
"Rezeki berupa kelimpahan materi akan mengikuti setelah ilmu didapatkan. Pendidik harus terus berkarya dan bermanfaat," ucap dosen yang mendalami sosiologi masyarakat Islam ini.
Selain Prof Ishomudin, sejumlah dosen UMM juga banyak yang memperjuangkan HKI atas temuan dan hasil penelitiannya yang sudah diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat luas.
Baca juga: Trend pendaftaran HKI hasil penelitian meningkat
Baca juga: JK serahkan anugerah kekayaan intelektual, salah satunya Dwiki Dharmawan
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019