Isu sosial dan budaya yang akan menjadi salah satu tema dari debat calon wakil presiden pada 17 Maret 2019, diperkirakaan dapat luput dari pembahasan pada acara tersebut.Padahal masalah sosial kita sangat banyak, seperti prostistusi, anak kecil yang dipaksa menjadi tenaga kerja,
Pengamat politik Adi Prayitno di Jakarta, Sabtu mengatakan masalah sosial dan budaya memang nyaris tidak pernah dibicarakan oleh kedua pasangan calon.
"Padahal masalah sosial kita sangat banyak, seperti prostistusi, anak kecil yang dipaksa menjadi tenaga kerja, atau tentang pembelahan masyarakat kita yang lebih mengerikan dibandingkan persoalan lain," kata Adi.
Dia mengatakan baru kali ini, masyarakat Indonesia sangat terpecah belah karena perbedaan pandangan politik. Gara-gara berbeda pandangan politik dua makam di Gorontalo di bongkar, gara-gara pandangan politik berbeda seorang penumpang diturunkan dari ojek daring di Jakarta.
Peristiwa-peristiwa itu, kata Adi sudah terlalu brutal, sifat-sifat masyarakat Indonesia yang terkenal santun dan menghargai orang kini telah hilang.
"Masalah-masalah seperti ini harus dibenahi, kalau dibiarkan berlarut-larut masyarakat Indonesia yang santun, ramah, menghargai perbedaan akan hilang. Saya harap para pasangan calon tidak terjebak pada narasi besar saja. Masalah sosial dan budaya adalah masalah yang penting untuk dibahas," kata dia.
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansah mengatakan soal budaya terutama masalah kearifan lokal tidak akan banyak dibahas pada debat cawapres nanti.
Menurut dia hal itu terjadi karena kedua paslon bingung menerjemahkan kebudayaan tersebut.
Dia mengatakan budaya itu terbagi dua yaitu perilaku dan artefak hasil dari perilaku, isu budaya sebenarnya mudah diterjemahkan, budaya bisa dikaitkan kepada bidang-bidang lain.
"Budaya harus dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat, budaya terutama kearifan lokal tidak hanya harus dipertahankan tetapi dapat menghasilkan bagi masyarakatnya. Hal-hal seperti ini yang seharusnya dipikirkan oleh kedua paslon," kata dia.
Baca juga: Cawapres tekankan pemberdayaan manusia pada saat debat
Baca juga: PR besar bidang kesehatan untuk pemimpin Indonesia
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019