Direktur program Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima menekankan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Jokowi selama ini merupakan bagian dari revolusi mental.
"Ya revolusi mental itu diprogramkan dengan cara-cara membangun suatu tradisi prilaku, melalui pembangunan infrastruktur," ujar Aria Bima di lokasi debat ketiga Pilpres, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu.
Aria Bima mengatakan saat ini wilayah perbatasan yang dulunya menjadi beban ekonomi, kini menjadi wilayah yang membanggakan. Masyarakat di wilayah perbatasan, kata dia, kini merasa sebagai bagian dari Indonesia tanpa harus berada di ibukota.
"Orang papua merasa sudah Indonesia tanpa harus ke Jawa (karena pembangunan infrastruktur). Inilah yang dimaksudkan bahwa membangun revolusi mental dengan keteladanan para pemimpin," jelas Aria Bima.
Dia menegaskan pembangunan infrastruktur mengubah nilai-nilai dalam masyarakat.
Dia mencontohkan, pembangunan infrastruktur tol misalnya, membuat masyarakat menjadi lebih produktif.
Selain itu infrastruktur juga mengubah daerah terisolir menjadi daerah yang produktif.
Lebih jauh Aria Bima mengatakan perdebatan mengenai mana yang lebih dulu dibangun dalam revolusi mental, apakah sumber daya manusia atau infrastruktur, ibarat pepatah lebih dulu mana telur dengan ayam.
"Ini seperti (pepatah) telur dulu atau ayam dulu. Yang jelas infrastruktur mengubah 'value'," ujar Aria Bima.
Debat capres ketiga diikuti oleh cawapres 01 Ma'ruf Amin dan cawapres 02 Sandiaga Uno.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019