Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menyebutkan lembaga riset akan dibuat lebih efisien dengan dibentuk badan riset nasional untuk mendukung pembangunan Indonesia ke depan.Kami maksimalkan RIRN (Rencana Induk Riset Nasional) yang sudah ada. Sehingga riset kita akan lebih efektif,
"Riset menentukan maju mundurnya suatu negara, karena itu kami kembangkan, koordinasikan semua alokasi dana riset," katanya dalam Debat ketiga cawapres Pemilu 2019 yang digelar di Jakarta, Minggu.
Sementara ini, menurut dia dana riset tersebar diberbagai kementerian dan lembaga. "Nanti kita satukan. Akan kami bentuk badan riset nasional" ucapnya.
"Kami maksimalkan RIRN (Rencana Induk Riset Nasional) yang sudah ada. Sehingga riset kita akan lebih efektif," lanjutnya.
Ia mengatakan pihaknya sepakat ada Dana Abadi riset, Dana Abadi Kebudayaan. Dirinya meyakini dengan berbagai upaya riset Indonesia akan maju dan akan memajukan budaya.
Ma'ruf menegaskan bahwa tidak akan menambah lembaga baru tetapi mengefisienkan lembaga yang ada supaya penanganan riset lebih efektif.
"Kita rencananya ikut sertakan semua pihak, pemerintah, pengusaha, akademisi sehingga riset akan berkembang dan bisa membangun Indonesia ke depan. Kita siapkan untuk tim 10 years challenge," ujar dia.
Berdasarkan data Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) jumlah dana riset 2019 sebesar Rp1,52 triliun, terdiri dari dana penelitian Rp1,39 triliun dengan jumlah penelitian 16,253 judul dan dana pengabdian kepada masyarakat Rp133,85 miliar dengan jumlah 2.281 judul.
Tahun 2015 dana riset sebesar 0,08 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 0,25 persen dari PDB pada 2017.
Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019