AP I-WWF kerja sama edukasi lingkungan hidup

18 Maret 2019 11:12 WIB
AP I-WWF kerja sama edukasi lingkungan hidup
Dirut PT Angkasa Pura I Faik Fahmi (tiga kanan) didampingi Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I Devi Suradji (dua kanan) usai penandatanganan nota kesepahaman dengan CEO WWF Indonesia Rizal Malik (tiga kiri) tentang konservasi dan edukasi lingkungan hidup di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Bali, Senin (18/3/2019). (ANTARA/Ahmad Wijaya)
PT Angkasa Pura I (Persero) dan WWF Indonesia menandatangani nota kesepahaman tentang Kerja Sama Konservasi dan Edukasi Lingkungan Hidup sebagai upaya untuk menjaga ekosistem bumi.

"Kerja sama ini akan menjadi momentum untuk bisa memberikan dampak positif bagi bumi dan itu merupakan komitmen perusahaan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi kepada pers di Tuban, Bali, Senin.

Dikatakan, perseroan mempunyai kepedulian dan komitmen saat membangun bandara untuk tidak mengabaikan lingkungan hidup sehingga tidak merusak ekosistem yang ada di bandara dan sekitarnya.

Sejumlah komitmen perusahaan dalam menjaga ekositem, kata Faik, adalah dengan menanam pohon mangrove di sekitar Bandara Ahmad Yani, Semarang, serta pohon buah-buahan di Lombok Tengah.

"Di sekitar Bandara Ahmad Yani kita menanam sekitar 24 ribu pohon. Jadi saat memperluas pembangunan bandara tidak merusak hutan mangrove, tapi justru memperluas hutan mangrove," kata Faik.

Angkasa Pura I menjadikan WWF-Indonesia sebagai mitra kerja dalam hal kampanye dan edukasi terkait pelestarian lingkungan hidup karena WWF-Indonesia merupakan lembaga konservasi dan pembangunan berkelanjutan terbesar di Indonesia dengan rekam jejak yang baik.

"Kami percaya kerja sama dengan WWF-Indonesia ini dapat membawa dampak yang optimal yang mengukuhkan komitmen pelestarian lingkungan hidup dan praktik bisnis yang berkelanjutan," tambah Faik Fahmi.

CEO WWF Indonesia Rizal Malik mengatakan kerja sana dengan Angkasa Pura I ini merupakan langkah strategis, mengingat AP I yang mengelola 13 bandara di Indonesia timur dan tengah, merupakan pintu gerbang bagi masuknya wisatawan dan penumpang.

Dia mengharapkan dengan adanya kerja sama ini, wisatawan dapat mengurangi penggunaan sampah plastik yang saat ini sedang menjadi isu global.

"Indonesia saat ini tercatat sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. Dan sesuai komitmen pemerintah sampai 2025 bisa kurangi sampah plastik hingga 70 persen," kata Rizal.

Seiring dengan komitmen tersebut, Angkasa Pura I melanjutkan dukungannya dalam pengurangan pemanasan global dan dampak perubahan iklim melalui penghematan energi dengan menyelenggarakan kegiatan kampanye global “Switch Off Earth Hour 2019” yang diinisiasi oleh Komunitas Earth Hour dan WWF-Indonesia serentak di 13 bandara yang dikelolanya.

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019