Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin menyatakan "plong" setelah melewati Debat Capres ketiga dengan cawapres 02 Sandiaga S Uno, karena sudah menyampaikan pemikirannya secara terbuka sesuai tema debat kepada masyarakat.Ya, sudah lega lah. Karena, sebelum debat terlaksana saya seperti punya beban. Saya berpikir, bagaimana pada debat itu saya bisa menyampaikan visi-misi dengan baik. Karena itu, setelah debat selesai, saya merasa 'plong'
"Ya, sudah lega lah. Karena, sebelum debat terlaksana saya seperti punya beban. Saya berpikir, bagaimana pada debat itu saya bisa menyampaikan visi-misi dengan baik. Karena itu, setelah debat selesai, saya merasa 'plong'," kata KH Ma'ruf Amin menjawab pertanyaan pers, seperti dikutip dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Debat Capres ketiga yang diselenggarakan KPU di Jakarta, Minggu (17/3) malam, antara KH Ma'ruf Amin dan Sandiaga S Uno, menampilkan tema ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan serta sosial dan budaya.
Setelah tampil pada Debat Capres ketiga, KH Ma'ruf Amin pada Senin pagi "terbang" ke Jawa Timur untuk melakukan kunjungan menyapa masyarakat dan mensosialisasikan visi-misi capres-cawapres 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.
Ketika ditanya, masyarakat berpandangan penampilan Kiai Ma'ruf pada Debat Capres ketiga, di atas harapan masyarakat, Kiai Ma'ruf menyatakan bersyukur jika masyarakat merespons positif. "Hasil debat itu adalah dari hasil membaca, mendengar, dan berdiskusi dengan masyarakat," tuturnya.
Mustasyar PBNU itu menambahkan, dari hasil membaca, mendengar, dan berdiskusi tersebut, ternyata mempunyai efek bagus ketika saya bisa menguasai materi debat, dengan menyampaikan sejumlah persoalan bangsa, terutama di bidang pendidikan, sosial budaya, dan tenaga kerja. "Kalau hal itu diapresiasi masyarakat, saya merasa bersyukur dan senang," ucapnya.
Kiai Ma'ruf juga menggunakan istilah menarik seperti ten years challenge dan infrastruktur langit. Menurutnya, istilah itu muncul tanpa sadar. "Mungkin itu jiwa saya memberikan penguatan pematangan terhadap masalah yang dihadapi bangsa. Kemudian muncul dari istilah-istilah saat berkomunikasi dengan masyarakat banyak dan menarik sehingga bisa dicerna," ujar Kiai Ma'ruf.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga menyelipkan ayat Al Quran untuk memperkuat pandangannya, kemarin. Dia menyebut, ayat-ayat itu secara spontan tanpa direncanakan sebelumnya. "Ketika itu ada korelasinya, itu munculnya saja," jelasnya.
Saat disinggung apakah tidak lelah menjalani debat selama dua jam, Abah mengaku tidak lelah. Baginya, menyampaikan ilmu dan pandangannya kepada masyarakat adalah untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019