Ketua Rukun Tetangga (RT) 02 Kedung Buweng Ismoyo Haryanto di lokasi kejadian, Senin, mengatakan, korban yang ditemukan meninggal dunia karena tertimbun material longsoran bernama Eko Supadmi (55), warga setempat.
"Ada dua yang masih belum ditemukan, yaitu Sudi Atmojo alias Bu Tris (89) dan Lutfi berusia sembilan tahun. Saat kejadian longsor ketiga korban berada di rumah," katanya.
Ia menjelaskan tanah di daerah itu longsor akibat hujan deras yang menguyur wilayah Bantul sejak Minggu (17/3) pagi hingga malam. Longsoran tanah dari ketinggian belasan meter di Kedung Buweng menimpa beberapa rumah di bawahnya.
"Kejadian longsor sekitar pukul 22.00 malam, saat itu mereka di dalam rumah dengan kondisi listrik padam. Ada tiga rumah yang terdampak, satu rumah di antaranya rusak parah," katanya.
Dia mengatakan pada saat kejadian tanah longsor sebenarnya ada tujuh orang di dalam tiga rumah itu, tetapi empat di antaranya berhasil menyelamatkan diri.
"Sebelum kejadian longsor itu saya saat ke masjid (dekat lokasi longsor) untuk shalat Isya, sudah ada tanda-tanda tanah bergerak, sebagian hanyut terbawa aliran deras, saya sempat keliling waktu itu," kata Widodo (50), yang ketika pulang mendapati rumahnya tertimpa longsoran tanah.
Ia menuturkan beberapa jam kemudian tanah longsor, dan setelah mengetahui kejadian itu dia bersama beberapa warga memukul kentongan untuk memberitahu warga agar meningkatkan kewaspadaan.
Selain menimpa tiga rumah, longsoran tanah juga menutupi jalan. Lima mobil dilaporkan terkena material longsoran.
Hingga Senin (18) siang tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, aparat TNI dan Polri serta para sukarelawan dan warga setempat masih bergotong royong menangani dampak bencana di lokasi kejadian.
Baca juga:
BNPB minta tetap waspadai banjir dan longsor di Yogyakarta
BPBD: titik rawan longsor Bantul dipasangi EWS
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019