Dalam rilis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, dijelaskan FRC2019 adalah sebuah kompetisi olimpiade robot yang bertujuan untuk membangun pemuda masa depan. Dalam kompetisi itu, mentor dan siswa berumur 14-18 tahun untuk membangun robot yang berfungsi sesuai dengan target dan bertarung di kompetisi.
Dalam membangun robotnya, siswa belajar ketrampilan hidup yang berharga seperti kerja tim, berkolaborasi, berbicara di depan publik, sains dan rekayasa teknik, serta diajarkan untuk saling menghormati dan bersahabat terhadap semua tim lainnya.
Tim Robot terdiri dari siswa sekolah menengah usia 14-18 tahun. Para siswa ini harus berkerja sama merancang, membangun, memprogram, dan mengontrol robot. Mereka dibantu oleh mentor bergelar insinyur dan industriawan, guru sekolah, dosen dan mahasiswa. Mentor menjadikan pengalaman ini sebagai proses pembelajaran, pembimbingan dan pembentukan siswa menuju seorang pemimpin masa depan.
Tantangan lainnya, tim harus menyelesaikan pembuatan robot mereka pada pertengahan Februari, memberi waktu untuk mereka sekitar enam minggu untuk bertukar pikiran, merancang, membuat prototipe, membuat, memprogram, dan belajar mengendalikan robot.*
Baca juga: Tim robotik Indonesia raih medali perak di AS
Baca juga: Madrasah Aliyah TechnoNatura bertarung di Olimpiade Robotik
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019