Laman Endgadget menuliskan tolak ukur uji coba mereka adalah antivirus tersebut dapat mendeteksi lebih dari 30 persen aplikasi mencurigakan pada 2018 lalu.
Aplikasi yang berdasarkan riset selama dua bulan AV Comparatives benar-benar dapat mendeteksi virus antara lain adalah AVG, Kasperksy, McAfee dan Symantec, para pemain lama di industri keamanan siber.
Aplikasi antivirus yang tidak lolos uji coba mereka biasanya dibuat oleh amatir atau proyek sampingan dari perusahaan yang tidak fokus di bidang keamanan siber.
AV Comparatives mencatat sejak mereka melakukan uji coba pada Januari lalu, terdapat 32 antivirus yang menghilang dari Google Play Store.
Mengutip laman Phone Arena, Minggu (17/3), AV menguji coba aplikasi antivirus menggunakan Samsung Galaxy S9 yang berjalan dengan Android 8.0 Oreo, sementara untuk aplikasi yang belum mendukung sistem operasi tersebut dites dengan Nexus 5 dengan Android 6.0.
Tes tersebut menggunakan jaringan Wi-Fi dan salah satu tolak ukurnya adalah mendeteksi 2.000 APK mencurigakan dan 100 APK bersih. Menurut AV Comparatives, aplikasi buatan perusahaan keamanan sungguhan dengan mudah mendeteksi malware dengan rasio 90 persen hingga 100 persen.
AV Comparatives menyarankan pengguna Android untuk berhati-hati jika ingin memasang antivirus di ponsel. Luangkan waktu untuk melihat deskripsi antivirus dan perusahaan yang membuatnya.
Mereka menyarankan untuk mengecek website antivirus tersebut, dan jangan diunduh jika aplikasi tidak memiliki website resmi atau menggunakan domain email gratis seperti Yahoo dan Gmail.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019