Kantor Badan SAR Nasional Yogyakarta membagi tiga Search And Rescue Unit (SRU) dalam melakukan pencarian korban tertimbun material longsor di Kedung Buweng, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Kejadian longsor sekitar pukul 22.00 malam, saat itu mereka (korban, red.) di dalam rumah dengan kondisi listrik padam
"'Update' dari Basarnas untuk pencarian terhadap korban hari ini (Selasa) dibagi menjadi tiga SRU area pencarian," kata pimpinan Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto dalam keterangannya di Bantul, Selasa.
Dia menjelaskan pencarian dilakukan bersama tim SAR gabungan terhadap dua korban yang masih tertimbun longsor pada Minggu (17/3) malam. Korban tersebut atas nama Eka Supratmi (50) dan Rutfi Kusuma Putri yang berusia sembilan tahun.
Pipit menjelaskan pencarian terhadap dua korban menggunakan dua unit alat berat berupa ekskavator dan peralatan ektrikasi dan evakuasi lainnya.
"Untuk SRU 1, Basarnas dan potensi SAR lainnya membersihkan puing-puing yang memungkinkan menimpa korban," katanya.
Ia mengatakan SRU II terdiri atas personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, aparat kodim, dan aparat pemerintah melakukan pengerukan tanah dengan menggunakan dua alat berat.
"Kemudian untuk SRU III, tim SAR gabungan melakukan pembersihan material longsor untuk akses jalan," katanya.
Ketua RT02 Dusun Kedungbuweng Ismoyo Haryanto mengatakan tanah longsor yang terjadi pada Minggu (17/3) sekitar pukul 22.00 WIB dari ketinggian belasan meter itu, menimpa beberapa rumah di bawahnya.
"Kejadian longsor sekitar pukul 22.00 malam, saat itu mereka (korban, red.) di dalam rumah dengan kondisi listrik padam. Ada tiga rumah yang terdampak, satu rumah di antaranya mengalami rusak parah," katanya.
Dia mengatakan saat kejadian tanah longsor ada tujuh orang yang berada di tiga rumah itu, akan tetapi empat orang di antaranya bisa meloloskan diri dengan selamat, meski sebelumnya sempat terjebak saat tanah longsor.
Seorang lagi bisa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sedangkan dua orang lainnya, yaitu anak berusia sembilan tahun dan seorang ibu belum ditemukan.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019