"Dubes meminta waktu kepada MUI untuk menjelaskan kasus yang terjadi di Selandia Baru," kata Kepala Bidang Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia Muhyiddin Junaidi di Kantor MUI, Jakarta, Selasa.
MUI menyatakan rasa terima kasih kepada Quinlan atas kesediaannya menemui para pejabat MUI. Dalam kesempatan tersebut, Muhyiddin mengatakan ingin mengorek latar belakang pelaku teror yang berasal dari Australia, bukan warga Selandia Baru.
"Mengapa justru orang Australia yang membunuh umat Islam yang sedang shalat di Selandia Baru. Itu permasalahannya," katanya.
Muhyiddin mengatakan, sebelumnya Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia juga berencana hadir dalam pertemuan tersebut. Namun akhirnya batal hadir karena sesuatu hal.
Sebelumnya pelaku bernama Brenton Tarrant (28) melepaskan tembakan secara brutal ke arah jamaah shalat Jumat di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood di Kota Christchurch, Selandia Baru. Sedikitnya 50 orang meninggal dunia akibat serangan tersebut.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019