"Pada program rastra, seluruh penyaluran beras dilakukan oleh Bulog. Namun untuk BPNT tidak lagi. Kami berharap ada mekanisme hingga beras Bulog tetap bisa disalurkan pada program itu," katanya di Padang. Selasa.
Menurutnya, Bulog bisa menyalurkan langsung beras pada agen yang telah ditunjuk, atau bisa juga memanfaatkan toko binaan bernama Rumah Pangan Kita (RPK).
RPK itu sudah tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar dengan jumlah lebih dari 800 unit sehingga penyaluran bisa berjalan efektif.
Stok beras Bulog juga sangat mencukupi untuk menunjang program itu. Secara nasional stok beras sebanyak 1,8 juta ton sementara untuk Sumbar terdata sekitar 6,3 ribu ton.
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyatakan, dalam waktu dekat akan ada pertemuan terkait BPNT tersebut, terutama membahas tentang validitas penerima bantuan.
Validitas itu penting agar diketahui dan dipastikan bahwa penerima bantuan adalah orang-orang yang berhak menerimanya.
Keinginan Bulog untuk kembali memasok beras BPNT bisa dibicarakan dan didiskusikan lebih jauh dalam forum tersebut.
BPNT adalah program sosial pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu. Program itu merupakan transformasi dari program Rastra.
Pada program itu masyarakat penerima manfaat akan mendapatkan kartu yang berisi Rp110 ribu per bulan. Saldo itu bisa ditukar dengan beras, telur atau minyak goreng.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019