Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr Agussani di Medan, Rabu (20/3), mengatakan raihan akreditasi A untuk perguruan tinggi yang berhasil diraih UMSU adalah berkat kerja keras yang dilakukan seluruh civitas akademika.
"UMSU merasa sangat bersyukur karena sukses meraih akreditasi perguruan tinggi dengan peringkat A. Hal ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak termasuk alumni dan pemangku kepentingan," katanya.
Menurut dia, untuk mendapatkan akreditasi institusi A bukanlah perkara mudah karena syarat dan standar yang ditentukan oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN PT) harus terpenuhi dengan nilai maksimal.
"Penilaian meliputi proses pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat yang dijalankan UMSU. Selain itu juga capaian prestasi dosen maupun mahasiswa di bidang akademik dan non akademik dinilai secara kualitas dan kuantitas," katanya.
Predikat akreditasi A yang diraih UMSU, jelas dia, diakui sebagai prestasi membanggakan, tapi bukan berarti upaya UMSU untuk terus berbenah dan memperbaiki diri menjadi berhenti.
Sebaliknya akreditasi A menjadi titik awal baru bagi UMSU karena tantangan yang dihadapi justru semakin berat.
"Tantangan paling berat itu justru bagaimana UMSU bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasi serta kepercayaan yang diberikan masyarakat," katanya.
Raihan peringkat akreditasi A UMSU mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, termasuk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof Dr Abdul Malik Fajar yang kebetulan menjadi narasumber dalam kuliah umum di UMSU.
"Saya mengikuti perjalanan UMSU, dari yang dulunya hanya merupakan perguruan tinggi yang masih sangat sederhana dan belum begitu dilirik masyarakat. Hari ini UMSU telah bergerak sangat maju dan menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara," katanya.
Masih terkait capaian UMSU tersebut, dia menegaskan bahwa Muhammadiyah itu hadir untuk kemajuan, karenanya prestasi itu sangat penting. Bahkan sekarang gerakan Muhammadiyah itu menuju Islam dan Indonesia berkemajuan.
Menurut dia, prestasi dalam teori manajemen itu menyangkut martabat, demikian juga halnya, Islam itu mengajarkan untuk hidup bermartabat.
"Muhammadiyah gerakan Islam yang bermartabat," katanya. Selain bermartabat, lanjut Prof malik, Muhammadiyah itu juga harus menggairahkan. Kita mengapresiasi kepemimpinan Rektor Agussani yang telah maksimal mengelola dan mengarahkan segenap potensi civitas akademika UMSU dan keluarga besar persyarikatan, sehingga prestasi itu dapat diraih," katanya. ***3***
Pewarta: Juraidi
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019