Pameran ini pun dimanfaatkan dua merek kendaraan Eropa untuk memperkenalkan produk barunya. Volvo merilis bus B11R dan B8R, sedangkan Mercedes Benz memboyong OF 917 di segmen menengah dan pariwisata.
Tidak hanya itu, dua bus listrik yang diproyeksikan untuk armada TransJakarta juga terpajang pada pameran itu. Satu unit berlogo PT Mobil Anak Bangsa (MAB), dan satunya lagi merupakan produk asal China yakni BYD.
Presiden Busworld International, Didier Ramoudt, mengatakan Indonesia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, memiliki potensi besar di segmen transportasi darat sejalan dengan infrastruktur jalan yang terus dibangun pemerintah.
"Kami memilih Indonesia sebagai lokasi pameran terbesar di Asia Tenggara ini karena potensinya yang besar, karena masyarakat membutuhkan transportasi, terutama mobilitas darat," kata Didier Ramoudt di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu.
Industri karoseri dan suku cadang dalam negeri juga ikut memamerkan produknya pada pameran yang berlangsung hingga Jumat (22/3) itu.
Baki Lee, Direktur PT Global Expo Management berharap pameran ini bisa menjadi jembatan bagi para produsen untuk mengenalkan teknologi kendaraan komersial kepada konsumen.
"Pameran Busworld South East Asia bertujuan memperluas hubungan bisnis dalam industri bus, coach, karoseri dan komponen pendukungnya di regional ASEAN," kata Baki Lee di lokasi itu.
"Pameran ini dapat dijadikan tempat berkumpulnya seluruh pemangku kepentingan di Indonesia agar saling bertukar ide sebagai titik awal untuk industri yang lebih baik," tutur dia.
Pameran Busworld pertama diadakan pada 48 tahun yang lalu di kota Kortrijk, Belgia, pada 1971. Adapun pameran Busworld South East Asia merupakan pameran ke-8 dalam rangkaian gelaran Busworld dunia.
Baca juga: Busworld South East Asia 2019 dihelat 20-22 Maret di Jakarta
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019