"Ya namanya juga ada lahan kosong kita pakailah buat ditanamin, daripada banyak rumput dan sampah kita bantu beresin hitung-hitung bantu jaga kebersihan," kata salah satu petani kota Darsiam saat dijumpai di bantaran sungai Kanal Banjir Barat (KBB) Jakarta, Rabu.
Dia memanfaatkan lahan tanah kosong untuk ditanami berbagai jenis sayuran seperti kangkung dan bayam. Jenis tanaman tersebut menjadi pilihan petani karena lebih cepat untuk di panen.
"Buat lahan ini, saya nanam sayuran kayak kangkung dan bayam, karena 25 hari aja sudah bisa di cabut (panen)," ujar Darsiam.
Darsiam yang sebelumnya bekerja sebagai penjual kopi asongan, memilih menjadi petani perkotaan agar tidak menjadi asongan di jalan lagi.
Hal serupa juga disampaikan petani perkotaan Selamet. Dia mengatakan menjadi petani perkotaan agar tidak memulung dan berkeliaran di pasar.
"Saya menjadi petani perkotaan biar enggak mulung dan nongkrong di pasar enggak karuan, kan enggak baik juga diliatnya, kalau menanam gini kan lumayan lah," kata Selamet.
Selamet menanam jenis sayuran tersebut untuk dijual di pasar. Dia mengaku bisa menghasilkan Rp300.000 per bulan.
"Biasanya kalau udah panen saya jual ke pasar seikat bisa Rp4.000, jadi bisalah dapet bersih Rp300.000 per bulannya," kata Selamet.
Pewarta: Sri Muryono dan Muhammad Adimaja
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019