"Kebakaran mulai terlihat warga setempat pukul 13.00 WIB, tapi empat jam kemudian titik api telah dipadamkan oleh petugas di lokasi," ujar Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan, upaya pemadaman titik api dilakukan oleh Banda Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, dibantu unsur TNI/Polri, dan masyarakat di lokasi lahan yang terbakar.
Meski BPBD Aceh Selatan mengerahkan personel pemadaman kebakaran di Pos 06 Trumon, namun sulitnya medan dan tidak adanya akses jalan yang bisa dilalui oleh armada atau mobil pemadam membuat pemadaman terhambat.
Akhirnya upaya pemadaman di lahan gambut yang dijadikan lokasi perkebunan sawit ini dilakukan secara manual, di antaranya dengan memukul ranting pohon kayu ke titik api.
"Ranting kayu kita pukul ke titik api, sehingga api menjadi padam dan mengeluarkan asap. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini," terang dia.
"Untuk penyebab kebakaran sekitar empat hektare lahan gambut ini, masih dalam tahap penyelidikan aparat yang berwajib," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan, saat ini cuaca di wilayah Aceh menunjukkan sedang memasuki masa peralihan dari penghujan menuju musim kemarau.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I, Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, intensitas hujan semakin menurun mengakibatkan potensi kebakaran kemungkinan meningkat di masa peralihan tersebut.
"Waspadai bahaya kebakaran, baik hutan dan lahan maupun kawasan padat pemukiman penduduk," katanya.
Baca juga: 165 titik panas indikasi karhutla terdeteksi satelit di Riau
Baca juga: Tiga daerah di Sumut terdampak asap karhutla Riau
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019