“Sudah ada lebih dari 650 juta pengguna layanan VPN secara global. Pengguna kini dapat menikmati layanan gratis tanpa harus log in (berarti Opera tidak menghimpun data dari kebiasaan penelusuran pengguna di peramban), yang akan lebih meningkatkan kerahasiaan dan keamanan data pribadi,” kata Wakil Direktur Senior Opera Browser untuk Android, Peter Wallman, dalam keterangan pers, dikutip Kamis.
Setelah VPN diaktifkan, layanan akan membuat koneksi terenkripsi 256-bit antara perangkat ponsel milik pengguna dengan server VPN jarak jauh. VPN akan menyembunyikan data lokasi pengguna.
Server tidak akan mencatat dan menyimpan data kegiatan pengguna karena tidak membutuhkan log in ke VPN tersebut.
VPN ini berguna bagi pengguna yang sering terhubung ke Wi-Fi di tempat umum, misalnya di kafe atau hotel.
VPN akan meminta pengguna menggunakan jalur aman, yang mengenkripsi lalu lintas Internet yang keluar-masuk di perangkat yang digunakan.
Opera menilai permintaan VPN dari pengguna di Indonesia cukup banyak karena generasi muda peduli keamanan data pribadi.
Data Global World Index pada 2018 yang dikutip Opera menyatakan pemakaian VPN pada ponsel meningkat, lebih dari 42 persen pengguna mengaktifkan VPN di ponsel dan 35 persen di komputer setiap hari.
40 juta dari 650 juta pengguna VPN berasal dari Indonesia.
Baca juga: Opera berinvestasi Rp450 miliar untuk StarMaker
Baca juga: Opera tambah fitur perlindungan mining
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019