Komandan Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri, Brigjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca di Nunukan, Jumat menjelaskan, Kapolri telah memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada anggota korban penembakan di Papua.
Ketiga anggota polri yang menjadi korban tersebut yakni Komandan Peleton Ipda Arif Rahman menjadi Iptu, Bharada Rafiq Fitrah Kurniawan menjadi Bharatu dan almarhum Bharada Aldy menjadi Bharatu.
"Kenaikan pangkat luar biasa ini diberikan sebagai bentuk penghargaan dari Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian," ujar Verdianto saat memghadiri pemakaman Bharatu (Anumerta) Aldy di Taman Pemakaman Pahlawan Jaya Sakti Jalan Pahlawan Kelurahan Nunukan Barat Kabupatenn Nunukan.
Verdianto menceritakan penembakan terhadap ketiga anggota Brimob Polri ini saat ditugaskan mengamankan Bandara Nduga pada Rabu (20/3) sekira pukul 07.30 wita.
Mengenai luka tembak yang dialami Bharatu (Anumerta) Aldy pada bagian ketiak tembus ke jantung.
Padahal saat itu, almarhum mengenakan rompi anti peluru, ujar Danpas Pelopor Brimob Polri ini.
Ia membenarkan, penembakan terhadap ketiga anggota polri ketika hendak menyerang kelompok sipil bersenjata pagi itu.
Dimana almarhum Bharatu Aldy berada paling depan sebagai pembuka jalan untuk melakukan penyerangan.
Bharatu (Anumerta) Aldy dikenal berani dan disiplin saat menjalankan tugas yang diberikan negara saat bergabung pada Satgas Newangkali di Distrik Mugi Kabupaten Nduga.
Baca juga: Cerita sang ayah mengenai Bharada Aldy, korban KKB
Pewarta: Rusman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019