"Sebagain bagian dari tinjauan keamanan rutin pada Januari, kami menemukan sejumlah kata kunci pengguna disimpan dalam format yang bisa dibaca di sistem penyimpanan data internal kami. Celah itu menjadi perhatian kami karena sistem login kami dirancang untuk menyamarkan kata kunci menggunakan teknik yang membuatnya tidak bisa dibaca," kata Wakil Direktur Teknis, Keamanan dan Kerahasiaan Facebook, Pedro Canahuati, dalam blog resmi jejaring sosial tersebut, dikutip Jumat.
Menurut laman Wired, sebelumnya Krebs on Security melaporkan bug tersebut menyimpan kata kunci pengguna sejak 2012.
"Kami sudah mengatasi masalah tersebut dan sebagai tindakan pencegahan, kami akan memberi tahu setiap orang yang kata kuncinya tersimpan," kata Canahuati.
Facebook meyakinkan kata kunci tersebut tidak bisa dilihat oleh orang lain di luar Facebook dan tidak ada bukti penyalahgunaan data tersebut.
Meski pun tidak ditemukan penyalahgunaan data, Facebook meminta para pengguna untuk menjaga keamanan akun mereka, salah satunya dengan mengganti kata kunci Facebook dan Instagram secara rutin dan tidak menggunakan kata sandi yang sama di media sosial yang berbeda.
Facebook juga meminta pengguna untuk mengaktifkan keamanan ganda, mereka menyediakan verifikasi dua langkah (two-factor authentication).
Baca juga: Facebook Messenger punya fitur kayak WhatsApp
Baca juga: Facebook hapus 1,5 juta video penyerangan masjid Selandia Baru
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019