Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menargetkan pada 2019 ini merekrut 155 ribu guru honorer untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) melalui jalur pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) khusus K-2.Rekruitmen tersebut dilakukan pada Februari 2019 dan sudah ada pengumuman, namun dari target 155 ribu tersebut yang bisa ikut tes sebanyak 75 ribu guru.
"Rekruitmen tersebut dilakukan pada Februari 2019 dan sudah ada pengumuman, namun dari target 155 ribu tersebut yang bisa ikut tes sebanyak 75 ribu guru," kata Mendikbud Muhadjir Effendi di Sukabumi, Jumat.
Maka dari itu, pihaknya akan berupaya pada tahun ini akan ada guru baru dari jalur PPPK khususnya untuk guru honorer. Untuk saat ini yang direkrut guru honorer berstatus K-2 nantinya juga akan direkrut yang sudah mengabdi selama 15 tahun lebih.
Bahkan, ia menargetkan seluruh guru honorer yang ada di Indonesia bisa direkrut menjadi PNS hingga 2023 mendatang. Selain itu, kebijakan lainnya dalam perekrutan ini tidak hanya untuk K-2 dan yang sudah mengabdi selama 15 tahun lebih, tetapi mereka yang bekerja di bawah 15 tahun pun akan direkrut.
Dalam perekrutan guru ini tentunya pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) RI.
"Untuk jadwal perekrutannya wewenangnya ada di Kemenpan RB tetapi kami sudah mengusulkan sehingga nantinya ada rekruitmen baru," tambahnya.
Muhadjir mengakui masih banyak daerah di Indonesia kekurangan guru yang statusnya PNS seperti di Kabupaten Sukabumi ini. Sehingga untuk menambal kekurangan tersebut tentunya perlu ada rekruitmen baru tertuma untuk guru honorer.
Seperti pada 2018, pihaknya sudah merekrut sebanyak 117 ribu guru honorer menjadi PNS dengan rincian sebanyak 90 ribu dan sisanya guru madrasah di bawa Kementerian Agama RI.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019