Sungai Wosi, meluap setelah diguyur hujan sejak pukul 18.00 WIT. Warga berbondong-bondong menyimpan barang berharga masing-masing.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari, George Mercy Randang saat dikonfirmasi, Jumat, mengatakan, ia sudah menerjunkan personil untuk membantu evakuasi.
"Untuk korban kami masih mencari informasi di masyarakat. Sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal maupun hilang," kata George.
Dari sepanjang bantaran sungai Wosi, kompleks Lembah Hijau mengalami dampak paling parah. Meskipun demikian tidak ada korban jiwa maupun orang hilang.
"Air luapan sungai cuma masuk ke rumah warga. Mungkin karena ketinggian lantai rumah tidak jauh dari permukaan sungai," katanya.
Selain Basarnas, menurut George, tim dari BPBD pun turun memantau peristiwa ini. Pihaknya berharap, hujan segera reda dan banjir segera surut sehingga masyarakat tenang.
Sungai Wosi sudah berulang kali meluap dan warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut menjadi langganan banjir. Selain, Lembah Hijau, kompleks Maduraja, kompleks Tanimbar, dan kampung Bugis pun tidak luput sering menerima dampak luapan tersebut.
Sungai Wosi merupakan jalur aliran air dari hutan Wosi Rendani menuju laut. Biasanya luapan air terjadi saat bersamaan dengan air laut pasang.
Pewarta: Toyiban
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019
