"Sembari Pak Jokowi berjalan keluar akan diiringi lagu dan alat musik khas Betawi. Ini sebagai cara untuk melestarikan budaya Betawi ," ujar Kepala Seksi Kemitraan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Warsi Ningsih saat ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Minggu.
Ningsih menyebutkan selain musik Betawi, ia juga menyiapkan Tari Sirih Kuning. Tarian ini memiliki makna sebagai penyambutan, karena itu ditampilkan di pintu masuk stasiun MRT Istora Mandiri.
Selain itu juga ada beberapa kesenian lainnya yang ditempatkan di sepanjang koridor yang dilewati rombongan Presiden Jokowi, pintu keluar Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI). Kesenian tersebut berupa Tarian Rampak Bedug khas Pandeglang yang ditampilkan sanggar Balai Seni Jiwasiat.
"Tadi tampil pas Pak Jokowi lewat, sekitar 8 menit," kata salah satu penari Rampak Bedug, Andes (28).
Andes menyampaikan, pelibatan kebudayaan lokal dalam peresmian MRT menjadi salah satu ajang promosi agar masyarakat lebih mengenal kebudayaannya sendiri.
"Sepanjang lokasi yang dilalui Pak Jokowi ramai masyarakat dan juga ada kegiatan hari bebas kendaraan, jadi kami mudah mempromosikan Rampak Bedug," tutur Andes.
Presiden Jokowi meresmikan MRT sekitar pukul 09.00 WIB di kawasan Bundaran HI, Minggu pagi.
Presiden awalnya berangkat bersama rombongan dari Stasiun Istora Mandiri pukul 07.30 WIB dan tiba di Stasiun Bundaran HI pukul 07.45 WIB.
Baca juga: Masyarakat antusias sambut peresmian MRT
Baca juga: Presiden Jokowi tiba di Stasiun MRT Senayan
Pewarta: Taufik Ridwan dan Kuntum Khaira Riswan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019