• Beranda
  • Berita
  • Kementerian ESDM naikkan rasio elektrifikasi NTT

Kementerian ESDM naikkan rasio elektrifikasi NTT

24 Maret 2019 12:16 WIB
Kementerian ESDM  naikkan rasio elektrifikasi NTT
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) saat mendengarkan pemaparan dari Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Harris (kiri) di Kupang, NTT pada Sabtu (23/3/2019). (ANTARA/Aji Cakti)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berharap program lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dapat meningkatkan laju akselerasi rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur.

"Dengan adanya program LTSHE dari Kementerian ESDM, itu diharapkan bisa meningkatkan laju akselerasi dari rasio elektrifikasi di NTT yang masih rendah," ujar Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris kepada wartawan di Kupang, NTT pada Sabtu malam (23/3).

Harris menjelaskan sesuai arahan Menteri ESDM, alokasi LTSHE di NTT perlu ditambah mengingat rasio elektrifikasi yang masih sangat rendah serta beragam kendala yang menghambat peningkatan rasio di wilayah ini.

"Alokasi yang awalnya 13 ribu lebih, oleh Menteri ESDM diharapkan bisa ditambah menjadi 20 ribu sampai 25 ribu atau berapapun yang dibutuhkan, yang penting rasio elektrifikasi di NTT ini ingin ditingkatkan menjadi 90 persen," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa dengan memanfaatkan program LTSHE itu, rasio elektrifikasi di NTT dapat mencapai angka 90 persen.

Saat ini rasio elektrifikasi di Provinsi NTT masih di angka 62 persen, jauh di bawah rasio elektrifikasi Papua yang telah mencapai angka 90 persen.

Pada tahun 2018, program LTSHE dilaksanakan di 16 Provinsi, dengan jumlah unit LTSHE sebanyak 172.996 unit, dan menerangi 1610 Desa.

Provinsi NTT merupakan salah satu wilayah yang mendapat alokasi pemasangan LTSHE sebanyak 4.284 unit yang tersebar pada 9 Kabupaten, yaitu Ende (89 unit), Flores Timur (555), Lembata (231), Alor (274), Sumba Timur (1.488), Sumba Tengah (532), Timor Tengah Selatan (766), Timor Tengah Utara (115), dan Belu (234).

Namun Harris menekankan bahwa program LTSHE bukan satu-satunya upaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi NTT.

"Tapi bukan LTSHE menjadi satu-satunya, karena bapak Menteri ESDM juga menyampaikan bahwa grid atau jaringan listrik dari PLN di NTT juga akan diperluas, diperbesar dan diperbanyak. Sisa-sisanya akan ditutup oleh LTSHE," tuturnya.***1***
(KR-AJI)

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019