Kementerian agama RI melalui Kanwil Kemenag Sulsel dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk pendampingan sekolah ramah anak pada satuan pendidikan dibawah kemenag.MoU ini sangat baik utamanya untuk mendukung percepatan program madrasah ramah anak. harapan saya MoU ini segera di tindak lanjuti di tingkat madrasah
8
"MoU ini sangat baik utamanya untuk mendukung percepatan program madrasah ramah anak. harapan saya MoU ini segera di tindak lanjuti di tingkat madrasah," ujar Direktur KSKK Kementerian Agama RI, Achmad Umar dalam keterangannya di Makassar, minggu.
Ia menjelaskan, guru saat ini harus dekat dan disenangi oleh siswa.
"Bisa dicontoh di pesantren, para santri mengikuti dan patuh pada para kyai. Santri menerima pelajaran dari kyai dengan melihat apa yang dilakukan para kyai, dan santri merasakan ilmu yang dibutuhkan.Tidak hanya melihat kurikulum saja," katanya
Dengan demikian, kata dia, apa yang diajarkan pada anak hendaklah yang di lakukan oleh guru itu sendiri, karena anak belajar dari melihat apa yang dilakukan oleh guru sebagai orang tua
Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas pendidikan, kreativitas dan budaya KPPPA RI Evi Hendrani memberikan apresiasi terhadap inovasi Serum SRA ini yang dikembangkan IGI Sulsel.
"Inovasi yang baik menurut saya, kanal Serum sekolah ramah anak (SRA),bisa mendukung percepatan sekolah ramah anak di Sulawesi Selatan. Apalagi fasilitator kanal pelatihan ini diisi oleh praktisi yang juga sebagai fasilitator nasional Sekolah Ramah Anak" ujanya.
Wakil Ketua IGI Sulsel Bagus Dibyo Sumantri yang juga sebagai pendiri Kanal Serum SRA ini menyampaikan bahwa strategi untuk percepatan terwujudnya Sekolah Ramah Anak adalah kolaborasi dan peran berbagai pihak.
"Terciptanya Kanal pelatihan Serum SRA ini bagian dari peran kita sebagai organisasi guru untuk turut menciptakan Generasi Indonesia yang berakhlakul karimah, tangguh dan berkarakter," sebutnya.
Melalui Serum SRA ini juga sebagai wadah sharing praktik baik dari berbagai sekolah ramah anak dari seluruh Indonesia" ujar Bagus.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019