Lembaga Migrasi Nasional mengatakan para migran sudah berada di wilayah Meksiko saat mereka memilih untuk membentuk suatu karavan di kota selatan Tapachula di perbatasan dengan Guatemala.
Pada Sabtu (23/3) pagi, sekelompok besar migran berangkat menuju kota Huixtla di negara bagian selatan Chiapas, rute yang diikuti oleh kelompok-kelompok sebelumnya saat menuju utara, kata lembaga tersebut.
Rombongan-rombangan migran yang ingin memasuki Amerika Serikat telah memicu gesekan dengan Presiden AS Donald Trump, yang menuduh Meksiko gagal membendung arus perpindahan pendudukan secara ilegal. Trump juga berambisi untuk membangun tembok perbatasan guna menghentikan para migran menyeberang.
Pemerintahan baru Meksiko di bawah kepemimpinan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador berjanji akan mengekang arus migrasi melalui regulasi perpindahan warga yang lebih baik dan dengan memberikan kesempatan kerja. Tidak hanya itu, pemerintah juga siap memberikan upah yang lebih besar bagi mereka yang bersedia tetap tinggal di Meksiko.
Lembaga migrasi menyebutkan sekitar 1.200 migran itu berasal dari Honduras, Guatemala, Nikaragua, El Salvador dan Kuba.
Sumber: Reuters
Baca juga: Orangtua migran yang dipisahkan dari anak-anak kembali ke AS
Baca juga: Migran Amerika Tengah protes penutupan tempat penampungan Tijuana
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019