Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta SPBU mini yang didirikan masyarakat dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran ringan (apar) guna mengantisipasi terjadi kebakaran.Hampir semua SPBU mini yang didirikan masyarakat tidak dilengkapi apar (alat pemadam kebaran ringan)
"Hampir semua SPBU mini yang didirikan masyarakat tidak dilengkapi apar," kata Kepala Dinas Damkar Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Senin.
Petugas Dinas Damkar, menurut dia, dalam dua tahun terakhir sudah mengunjungi sejumlah SPBU mini di sejumlah lokasi di daerahnya. Tujuannya untuk memperingatkan pemiliknya agar menyediakan apar, meskipun pendirian SPBU mini tanpa izin.
Ia menambahkan petugas Dinas Damkar juga memberikan stiker yang berisi nomor telepon selular dinas itu yang bisa dihubungi masyarakat di tujuh posko, kalau sewaktu-waktu ada kejadian kebakaran SPBU mini.
"Petugas Dinas Damkar kami instruksikan untuk melakukan pengecekan ulang SPBU mini yang pernah didatangi untuk memastikan adanya ketersediaan apar," katanya.
Mengenai jumlah SPBU mini di daerahnya, Andik mengaku tidak tahu pasti, karena belum ada pendataan resmi dari Dinas Perdagangan.
Meski demikian, ia memperkirakan di setiap kecamatan (28 kecamatan) ada rata-rata berkisar enam sampai tujuh SPBU mini yang sudah berdiri.
"Ya semua SPBU mini tidak memiliki alat pemadam kebakaran," ujarnya.
Menjawab pertanyaan, ia mengatakan bahwa kebakaran SPBU mini di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, sehari lalu merupakan yang pertama sejak marak masyarakat mendirikan SPBU mini.
"Proses menghubungi petugas dinas damkar tidak bisa dengan cepat, karena stiker yang berisi nomor telepon dinas damkar yang ditempel di mesin SPBU ikut terbakar," ujarnya.
Menurut Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, kebakaran SPBU mini di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, milik Kasnur (43) sehari lalu dilakukan dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran.
SPBU mini itu terbakar disebabkan percikan bunga api di pompa pemindah jerigen ke drum di SPBU mini ketika pemiliknya Kasnur memindahkan bahan bakar minyak (BBM). Akibatnya SPBU mini terbakar, bahkan meledak karena di SPBU itu ada BBM sekitar 200 liter.
Ia memperkirakan kerugian kebakaran sekitar Rp35 juta, akibat terbakarnya peralatan Pom mini dan BBM sebanyak 200 liter.
"Pemiliknya Kasnur menderita luka bakar ringan pada tangan dan kakinya, tapi hanya menjalani perawatan di rumahnya," katanya.
Baca juga: Pertamina gandeng BUMDES bangun 77 ribu SPBU mini
Baca juga: Hiswana Migas targetkan 2.000 SPBU mini
Pewarta: Asmaul Chusna/ Slamet Aguk Sudarmojo
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019