Kendati demikian, Ito --demikian ia akrab disapa-- akan tetap bertahan di Pelita Jaya kembali mengampu jabatan sebagai general manager yang telah didudukinya sejak 2017 silam.
"Di Pelita Jaya saya masih, tapi kemungkinan besar enggak melatih. Jadi bukan hanya di timnas," kata Fictor ketika dihubungi dari Jakarta, Senin sore.
"Jadi bukan hanya timnasnya tapi sebetulnya harus diturunin levelnya jadi tidak melatih lagi," ujar dia menambahkan.
Fictor mengaku ada berbagai alasan atas keputusannya tersebut, namun yang paling mendasar adalah kondisi pinggangnya yang dinilainya cukup mengganggu aktivitasnya melatih.
"Sejak saya melatih timnas, terus tahun ini juga melatih Pelita Jaya, ada beberapa kejadian pinggang saya bermasalah. Sempat dirawat. Dan itu kondisinya masih cukup rentan," kata dia.
Pengganti Fictor di timnas putra sudah ditentukan yakni pelatih NSH Jakarta Wahyu Widayat Jati, meski belum keluar surat keputusan (SK) resmi dari Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi).
Sedangkan untuk penggantinya di Pelita Jaya, Fictor mengaku ia bersama pemilik tim Syailendra Bakrie masih belum diputuskan.
"Masih belum final, tapi dalam waktu dekat akan diputuskan. Toh ini masih offseason juga," kata Fictor.
Fictor mengambil alih posisi pelatih kepala Pelita Jaya sejak IBL 2018-2019 dari Johannis Winar yang digeser menjadi asisten pelatih.
Semasa melatih timnas putra untuk kesekian kalinya, Fictor berhasil mengantarkan Indonesia menjuarai Test Event Asian Games 2018, memenangi Kejuaraan SEABA 2018, mencapai delapan besar Asian Games 2018 serta lolos ke fase kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
Baca juga: Dipecundangi Satya Wacana, Fictor Roring serasa di planet lain
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019