"Saya ingin mendorong perkembangan perusahaan digital yang bergerak di bidang pariwisata sebagai sektor unggulan," ujar Menpar.
Salah satu yang dilakukan yakni mendorong para wirausahawan pariwisata digital mengikuti program inkubasi Wonderful Startup Academy batch II yang merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta International Council for Small Business (ICSB) Indonesia.
Menpar sempat hadir dalam Demo Day, di atas kapal phinisi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Senin sore (25/03).
Acara ini sekaligus menutup program inkubasi bagi 10 usaha rintisan (startup) terbaik di bidang pariwisata yang telah mengikuti inkubasi selama tiga bulan sejak Januari hingga Maret 2019.
Menpar menjelaskan bahwa WAS 2019 hanya inkubator bukan “creative center” yang tujuannya untuk mengembangkan sejumlah startup potensial.
Para startup ini akan dipandu hingga berhasil mendapat pendanaan. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan jaringan dari Kementerian Pariwisata dan para pelaksana lainnnya.
"Saya dengan senang hati akan mendampingi para startup di sektor pariwisata yang ingin mendapatkan pendanaan," tutur Menpar.
Pada kesempatan ini, Menpar juga mengumumkan Top 3 Startup acara final program inkubasi WAS Batch II.
Ketiga pemenang tersebut adalah Bobobox sebagai juara 1, Wisata Sekolah sebagai juara 2, dan Mountable sebagai juara 3. Ketiga startup ini berhasil mengungguli 309 perserta startup yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia
Ia juga mengharapkan akan ada banyak startup di sektor pariwisata yang bisa menjadi unicorn, yaitu perusahaan startup dengan nilai valuasi mencapai 1 miliar dolar AS.
"Saya akan sangat bahagia jika satu atau ketiga top startup dari WAS bisa jadi unicorn,” tutur Menpar Arief Yahya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019