"Perpustakaan pariwisata digital sedang kami siapkan dan kami sedang melengkapi literasi tentang berbagai informasi detail tentang pariwisata kita di NTT," kata Kepala Disparekraf NTT Watan Darmawa kepada Antara di Kupang, Selasa.
Menurutnya, perkembangan teknologi digital yang pesat saat ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan promosi pariwisata secara cepat dan menjangkau masyarakat secara luas.
Kehadiran perpustakaan pariwisata ini, lanjutnya, akan memudahkan wisatawan mengakses informasi tentang berbagai kekayaan pariwisata alam dan budaya NTT melalui ponsel atau komputer yang terhubung dengan internet.
"Sehingga ketika wisatawan mau datang ke NTT, mereka sudah mendapat informasi awal tentang berbagai kekayaan wisata kita di daerah-daerah yang mau mereka kunjungi," katanya.
Mantan Kepala Bappeda NTT itu mengatakan, tidak hanya terkait objek wisata namun perpustakaan tersebut menjadi pusat informasi tentang berbagai produk kerajinan tangan masyarakat di daerah wisata.
Ia mencontohkan seperti informasi yang disajikan tentang objek wisata Pantai Nemberala di Kabupaten Rote Ndao akan dilengkapi juga dengan produk kerajinan tangan, seperti kain tenun tradisional, pakaian, makanan, dan lainnya.
"Jadi tidak hanya gambar atau video tentang objek pariwisata saja, namun juga kami lengkapi dengan literasi atau penjelasan tertulis secara rinci," katanya.
Pihaknya berharap, promosi pariwisata digital ini nantinya bisa menjawab keluhan wisatawan terkait kurangnya referensi tentang kekayaan pariwisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Tentunya promosi tetap kami tingkatkan baik secara digital maupun promosi secara langsung lewat berbagai event di daerah hingga mancanegara," katanya. (*)
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019