Kesenjangan daya saing di antara negara-negara Asia lebih sempit pada 2018 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menurut laporan yang dikeluarkan oleh Forum Boao untuk Asia (Boao Forum for Asia/BFA) pada Selasa.Pasar konsumsinya dan pasar infrastrukturnya yang besar akan memungkinkan Asia untuk memimpin dalam pemulihan dari krisis ekonomi serta meningkatkan keamanan secara drastis
Dari 37 negara Asia yang dievaluasi dalam laporan itu, semuanya mendapat skor lebih tinggi pada 2018 dalam hal daya saing komprehensif mereka, dengan kesenjangan yang semakin menyusut di antara skor-skor itu, kata Laporan Tahunan Daya Saing Asia 2019 yang dirilis BFA.
Laporan tersebut memberikan pemeringkatan ekonomi negara-negara di Asia dalam hal efisiensi komersial dan administrasi, tingkat infrastruktur, vitalitas ekonomi secara keseluruhan, dan pembangunan sosial, serta kemampuan sumber daya manusia dan inovasi.
"Ekonomi-ekonomi Asia telah mulai menikmati bonus dari integrasi ekonomi regional yang maju melawan kompleksitas situasi domestik dan internasional," kata laporan itu.
Dengan meningkatnya kesadaran membangun komunitas Asia tentang masa depan bersama dan integrasi regional lebih lanjut, Asia akan dapat mencapai pertumbuhan stabil yang mandiri, kata laporan itu.
"Pasar konsumsinya dan pasar infrastrukturnya yang besar akan memungkinkan Asia untuk memimpin dalam pemulihan dari krisis ekonomi serta meningkatkan keamanan secara drastis," katanya.
Konferensi tahunan BFA berlangsung dari 26 hingga 29 Maret di Boao, sebuah kota pantai di selatan pulau Provinsi Hainan, China. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Bursa Singapura ditutup menguat, Indeks Straits Times naik 17,36 poin
Baca juga: Euro menguat, survei bisnis Jerman kurangi kekhawatiran resesi ekonomi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019