Seorang juru bicara kementerian Pertahanan mengatakan bahwa pihak Kementerian tidak akan memberikan komentar.
El Pa's menyatakan virus tersebut masuk melalui email dan pertama kali diketahui pada awal Maret. Namun bisa saja lenyap tanpa diketahui dalam beberapa bulan di jaringan intranet --yang memiliki lebih dari 50.000 pengguna.
Meskipun jaringan itu tidak membawa informasi rahasia, surat kabar itu mengatakan bahwa sumber-sumbernya khawatir tentang infeksi yang meluas pada jaringan lain yang ditujukan untuk menjangkau informasi terkait rahasia teknologi militer.
Penyelidikan belum menentukan pihak yang bertanggungjawab atas serangan siber, namun sumber menyatakan kepada El Pa's, bahwa serangan tersebut sangat rumit untuk dikerjakan oleh standar peretas.
"Ada negara di belakangnya," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peretas siarkan data pribadi politikus Jerman
Baca juga: Pengamanan data dari serangan siber dinilai minim
Baca juga: Facebook sebut peretas akses data 29 juta pengguna
Pewarta: Maria Dian A
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019