Berdasarkan data tersebut, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono membantah bahwa perkebunan kelapa sawit menjadi penyebab utama deforestasi, seperti yang dituduhkan Uni Eropa. Faktanya, komoditas minyak nabati lainnya, seperti kedelai menggunakan lahan lebih banyak dari kelapa sawit.
"Sekitar 17 juta hektare lahan sawit dari 278 juta hektare kebun minyak nabati. Kalau dibilang sawit 'the main cause of deforestation', ini justru sumbangan terhadap minyak nabati lebih besar dari kedelai yang menggunakan 110 juta hektare lahan," kata Joko pada Seminar Industri Kelapa Sawit Indonesia di Jakarta, Rabu.
Ada pun produksi minyak nabati dunia mencapai 205,9 juta ton yang terdiri dari berbagai komoditas, seperti sunflower (bunga matahari), rapeseed, soybean (kacang kedelai) dan kelapa sawit.
Joko memaparkan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas paling efisien dalam penggunaan lahan, yakni dari lahan seluas 17,32 juta hektare, menghasilkan 56,65 juta ton atau menyumbang 40 persen dari total produksi minyak sawit global.
Sementara itu, minyak nabati dari kacang kedelai menghasilkan 48,23 juta ton dari luasnya lahan 110,36 hektare. Namun demikian, menurut Joko, kedelai tidak pernah dituding sebagai penyebab deforestasi oleh Uni Eropa.
Di sisi lain, permintaan dunia terhadap minyak nabati terus meningkat. Minyak kelapa sawit diyakini dapat memenuhi gap permintaan tersebut dengan kebutuhan lahan hanya 1,5 juta hektare per tahun pada 2025, sedangkan kacang kedelai membutuhkan 15 juta hektare per tahun.
Joko menambahkan bahwa penurunan fungsi lahan tidak hanya terjadi untuk minyak nabati, tetapi juga untuk peternakan atau grazing land seluas 400 juta hektare.
Di Indonesia sendiri, perkebunan sawit mencapai luas 14 juta hektare atau sebesar 7 persen dari total daratan di Indonesia seluas 129 juta hektare.
Baca juga: Akademisi: sawit bukan penyebab deforestasi
Baca juga: Ekonom: Perundingan bilateral kunci hadapi diskriminasi sawit
Baca juga: Wapres ancam retaliasi kepada Eropa terkait kelapa sawitBaca juga: Wapres ancam retaliasi kepada Eropa terkait kelapa sawit
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019