• Beranda
  • Berita
  • Mensos serahkan Rp4,3 miliar untuk bantu korban banjir Sentani

Mensos serahkan Rp4,3 miliar untuk bantu korban banjir Sentani

27 Maret 2019 17:15 WIB
Mensos serahkan Rp4,3 miliar untuk bantu korban banjir Sentani
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) menyerahkan mainan kepada anak-anak korban banjir bandang di Sentani Jayapura Provinsi Papua, Rabu (27/3/2019). (Dok. Humas Kemensos)

Bantuan berupa dapur umum pemenuhan kebutuhan makanan sehari-hari juga sudah berjalan. Ada tiga dapur umum yang dikelola Taruna Siaga Bencana (Tagana). Setiap hari mereka memasak untuk pengungsi dan relawan yang tengah bertugas di lokasi bencana,

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan dan santunan Rp4,3 miliar untuk korban banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Kedatangan kami ke Jayapura untuk memastikan penanganan bencana khususnya yang menjadi tugas Kemensos berjalan dengan baik," kata Mensos seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan Tim Kementerian Sosial bersama dinas sosial setempat dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan beberapa langkah. Yakni membantu proses evakuasi, melakukan pendataan korban, membantu pembersihan, mengelola dapur umum, pendampingan pengungsi, dan menyalurkan bantuan logistik secara bertahap. Total terdapat 80 personel Tagana yang diturunkan.

Dalam kunjungan ini mensos menyerahkan bantuan Rp4.362.531.300 terdiri dari bantuan logistik tahap pertama Rp764.255.700, tahap kedua Rp664.518.500, tahap ketiga Rp760.710.700, tahap keempat Rp493.046.400, dan santunan ahli waris. Santunan ahli waris dibagi menjadi dua tahap dimana setiap ahli waris mendapat Rp15 juta.

Santunan ahli waris Tahap I untuk 71 jiwa sebesar Rp1.065.000.000 dan tahap II untuk 41 jiwa sebesar Rp615.000.000. Santunan tahap pertama siap dicairkan hari ini dan diserahkan secara simbolis oleh Mensos kepada 5 ahli waris.

Bantuan logistik terdiri dari bantuan makanan siap saji dan lauk pauk, makanan anak, tenda serbaguna keluarga, tenda gulung, velbed, kasur, peralatan keluarga dan peralatan dapur keluarga, selimut, paket sandang, serta perlengkapan Tagana.

"Bantuan berupa dapur umum pemenuhan kebutuhan makanan sehari-hari juga sudah berjalan. Ada tiga dapur umum yang dikelola Taruna Siaga Bencana (Tagana). Setiap hari mereka memasak untuk pengungsi dan relawan yang tengah bertugas di lokasi bencana," jelasnya.

Dapur umum berada di Posko Induk Gunung Merah (Kantor Bupati Jayapura), Posko STAKIN, Posko Stadion Barnabas Youwe, dan Posko GOR Toware, serta beberapa dapur umum mandiri yang dikelola warga. Pasokan beras untuk dapur umum dapat dipenuhi dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton.

"Kemensos juga menerjunkan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk mendampingi anak-anak selama di pengungsian dengan melakukan berbagai aktifitas untuk anak. Seperti bermain sulap, menari, menyanyi, menggambar, dan bercerita," katanya.

Banjir di Kabupaten Jayapura disebabkan hujan deras pada Sabtu (16/3) pukul 18.00-20.00 WIT sehingga mengakibatkan banjir bandang di Distrik Depapre, Distrik Revenirara, Distrik Sentani, Distrik Sentani Barat, dan Distrik Waibu.

Banjir bandang menyebabkan sedikitnya 112 jiwa meninggal dunia dengan rincian 105 jiwa di Kabupaten Jayapura dan 7 jiwa di Kota Jayapura, 94 jiwa hilang, 107 jiwa luka berat, 808 jiwa luka ringan, dan 138.819 jiwa mengungsi.

Sementara itu banjir juga menyebabkan kerusakan di antaranya 211 rumah terendam dan 351 rumah rusak berat. Kerusakan juga terpantau pada 4 jembatan, 8 drainase, 4 ruas jalan, 2 unit gereja, satu masjid, 8 sekolah, 104 ruko, dan satu pasar.
 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019