“Salah satu hal yang ingin aku lakukan itu jadi pengajar. Aku senang disuruh mengajar tapi belum ada kesempatan untuk itu, baru terwujudnya sekarang,” ujar Tasya dalam diskusi bersama Quipper, di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.
Alasan Tasya memutuskan untuk bergabung menjadi Quipper Super Teacher sebagai pengajar Geografi karena mata pelajaran tersebut menjadi favoritnya ketika sekolah.
“Di Geografi ada salah satu subjek yang membahas mengenai lingkungan dan perubahan iklim yang mana itu menjadi isu yang termasuk dalam interest dan passion aku,” tutur pelantun "Libur Telah Tiba" itu.
Menurut penyanyi cilik kelahiran 22 November 1992 itu, teknologi saat ini dapat mempermudah proses belajar mengajar.
“Sekarang bisa mengajar seluruh anak Indonesia dengan cara yang interaktif dan dibantu animasi sehingga membuat konten menjadi menarik. Kita ingin membuat proses belajar mengajar ini meyenangkan dan bisa diakses di seluruh Indonesia,” katanya.
Mantan penyanyi cilik sekaligus aktris yang meraih gelar Master of Public Speaking dari Columbia University itu mengungkapkan, generasi Z yang lahir setelah tahun 1996 membutuhkan penyajian materi yang menarik dan berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari.
“Dulu belajar Geografi tidak semenyenangkan ini, dengan adanya Quipper disajikan materi yang related dengan kehidupan jadi kebayang fungsinya di kehidupan nyata seperti apa,” ujar Tasya.
Tasya berharap dengan adanya aplikasi ini, kualitas pendidikan di seluruh Indonesia bisa merata dan terbuka bagi siapapun termasuk di kota kecil.
Platform berbasis teknologi pendidikan ini bukan satu-satunya di Indonesia, sebelumnya sudah ada aplikasi serupa yakni Ruang Guru dan KelasKita.
Baca juga: Tasya Kamila kesal atas anggapan ibu tak perlu sekolah tinggi
Baca juga: Tasya Kamila bercita-cita jadi menteri di 2029
Baca juga: Tasya Kamila, salah satu pemilik iPhone XR pertama di Indonesia
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019