"Keberadaan Bumdes sangat strategis dalam mempercepat pembanguan ekonomi masyarakat desa sehingga pemerintah NTT akan terus berupaya untuk mendorong semua desa di NTT untuk memiliki Bumdes dalam menunjang pembangun desa," kata Pieter Manuk ketika dihubungi Antara di Kupang, Kamis, terkait peran Bumdes dalam pembangunan desa di NTT.
Ia mengatakan, berdasarkan data pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa NTT saat ini telah terbentuk 900 Bumdes dari total 3.026 desa di provinsi berbasis kepulauan ini.
Setiap desa mendapat suntikan dana Rp100 juta yang dialokasikan dari dana desa sebagai penyertaan modal awal untuk menunjang kegiatan usaha dilakukan para pengurus Bumdes dalam mengerahkan roda ekonomi desa.
Kendati demikian menurut Pieter, Bumdes yang aktif di NTT hanya 777 Bumdes sedangkan 123 Bumdes lainnya dalam kondisi mati suri.
Ia mengatakan pemerintah NTT akan terus melakukan pengawalan terhadap peran Bumdes agar dapat berkontribusi dalam menunjang kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
"Bumdes harus mampu memberikan keuntungan secara ekonomi terhadap pembangunan desa maupun taraf hidup masyarakat desa melalui pemenuhan kebutuhan dasar di desa," tegas Pieter.
Menurut dia, pengurus Bumdes harus memiliki kreatifitas dalam mencari peluang usaha guna menggerakkan roda ekonomi masyarakat desa.
"Para pengurus Bumdes harus pandai membaca peluang usaha sesuai potensi desa masing-masing sehingga kegiatan usaha Bumdes mampu mempercepat pembangunan desa setempat dan memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Pieter.
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019