Kebakaran dominasi bencana di DKI

28 Maret 2019 17:52 WIB
Kebakaran dominasi bencana di DKI
Tim dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Kotim berupaya memadamkan api di sebuah rumah toko kosong pada Kamis (28/3) pagi. (Foto Dinas Damkar dan Penyelamatan Kotim)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengemukakan kebakaran merupakan bencana yang paling sering terjadi di ibu kota selama 2019.

“Bencana paling sering memang kebakaran,” kata Ketua Bidang Cegah Kebakaran DKI Jakarta Vendri Jon di Jakarta,Kamis.

Vendri juga mengatakan penyebab kebakaran yang sering terjadi di DKI Jakarta berasal dari ledakan tabung gas skala rumah tangga.

Karena itu, pihaknya kerap melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk mencegah terjadinya kasus serupa.

“kita sosialisasi ke masyarakat, paling banyak ke sekolah-sekolah agar ibu-ibu yang mengantar anaknya juga turut ikut dalam sosialisasi ini,” kata Vendri.

Data yang dihimpun dari bpbd.go.id menunjukan selama kurun waktu tiga bulan terakhir sudah ada 121 kebakaran dii lima wilayah DKI Jakarta.

Kebakaran paling banyak terjadi di pemukiman warga dan usaha yang berhubungan dengan makanan.

Seperti kebakaran di Krukut,Tamansari, Jakarta Barat, yang menyebabkan 367 warga harus mengungsi dan kebakaran yang terjadi di Pasar Blok A yang menyebabkan 414 kios hangus.

Meski demikian setiap bulannya jumlah kasus kebakaran menurun.

Pada Januari terdapat 51 kasus, setelah itu menurun menjadi 43 kasus di bulan Februari, dan pada bulan Maret menjadi 27 kasus.

Selain kebakaran, bencana yang kerap terjadi di DKI Jakarta adalah banjir dan pohon tumbang. Kedua bencana tersebut juga mengalami penurunan kasus setiap bulannya.

Pada Januari bencana banjir terjadi sebanyak 21 kasus dan menurun menjadi 6 kasus di Februari, ketinggian banjir mulai 10 sentimeter (cm) hingga 15 centimeter (cm).

Sedangkan untuk kasus pohon tumbang pada Januari terdapat 25 kasus menurun menjadi 5 kasus di Februari dan satu kasus di bulan Maret.

Pewarta: Sri Muryono dan Livia Kristianti 
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019